Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperkirakan bahwa biaya sewa perumahan, yakni penyumbang inflasi terbesar di negara tersebut, akan turun pada 2024.
Adapun, perkiraan tersebut juga bersamaan dengan ditandatanganinya perjanjian sewa baru. Ia juga mengatakan bahwa butuh beberapa saat agar perubahan tingkat sewa dapat masuk dalam indeks harga konsumen (IHK), namun diperkirakan tidak akan terjadi pada tahun ini.
“Saya mempunyai ekspektasi bahwa penyumbang inflasi terbesar akan turun pada tahun ini,” jelas Yellen, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/3/2024).
Untuk diketahui, IHK AS yang dirilis pada hari Selasa (12/3) meningkat dengan kuat pada Februari 2024, mengalahkan perkiraan dan menunjukkan inflasi yang kaku.
Inflasi pada bulan lalu meningkat 0,4% sesuai dengan perkiraan. Kemudian, kenaikan secara tahunan mencapai sebesar 3,2%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebesar 3,1%. Angka inflasi inti juga melebihi perkiraan.
Pasar kini melihat sedikit peluang bagi bank sentral AS, yakni Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunganya sebelum musim panas.
Baca Juga
Kemudian, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG, ekspektasi penurunan suku bunga pada Juni 2024 turun sedikit menjadi sekitar 67% dibandingkan 71% di awal minggu.
The Fed juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan.
Tak hanya itu, Yellen juga menuturkan bahwa tidak mungkin suku bunga pasar akan kembali ke tingkat sebelum pandemi Covid-19, yang memicu inflasi dan imbal hasil yang lebih tinggi.
Perdebatan di kalangan ekonom juga muncul, yakni apakah tingkat suku bunga dalam jangka panjang akan kembali ke masa sebelum pandemi atau tetap lebih tinggi.
“Penting agar asumsi-asumsi yang kami masukkan ke dalam anggaran masuk akal dan konsisten dengan pemikiran berbagai kalangan,” jelas Yellen.