Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) angkat bicara soal kabar lambatnya izin impor daging sapi yang berisiko terhadap stok Ramadan dan Idulfitri 2024.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Budi Santoso membantah pihaknya lambat dalam menerbitkan izin impor daging. Dia mengeklaim proses penerbitan izin impor daging untuk konsumsi regular hanya memakan waktu sekitar satu pekan sejak surat permohon importir diterima pihaknya.
"Enggak [terlambat] kok, waktu itu kan izinnya baru sampai Februari, itu enggak nyampe seminggu, 22 Februari sudah dikeluarkan [izin impor]," ujar Budi saat ditemui di Gedung Parlemen, Rabu (13/3/2024).
Budi menduga proses panjang pengajuan izin impor justru terjadi di kementerian teknis yakni Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Meskipun diakui bahwa alokasi impor telah ditetapkan dalam neraca komoditas sejak Desember 2023.
"Karena kan harus diverifikasi dulu di Kementan dan Bapanas, baru ke Kemendag," jelasnya.
Dia pun meyakinkan bahwa impor daging sapi akan tepat waktu sebelum lebaran. Musababnya, Kemendag, kata Budi, terus memantau dan berkoordinasi dengan importir dalam pengadaan daging sapi impor tersebut. Budi pun mengklaim bahwa stok daging sapi untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran Idulfitri dalam kondisi aman.
Baca Juga
"Enggak terlambat [datangnya], jadi kita itu setelah ngasih izin impor enggak terus diam, ya kita komunikasi dan koordinasi dengan pelaku usahanya dengan asosiasinya kapan sampai, dia bilang sebelum Lebaran sampai semua [daging Impor]," bebernya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Suhandri mengatakan, saat ini stok daging sapi impor beku di importir hanya tersisa sekitar 7.500 - 8.000 ton. Sementara untuk menghadapi permintaan daging yang tinggi saat hari raya Idulfitri, importir membutuhkan stok minimal 50.000 ton agar dapat meredam harga.
"Kalau kurang pasti, stok di awal Januari [2024] itu kita pegang sekitar 20.000 ton. Tapi sekarang stok di importir antara 7.500 ton - 8.000 ton, itu enggak mencukupi," ujar Suhandri saat dihubungi, Kamis (7/3/2024).
Dia membeberkan bahwa waktu yang terbatas membuat mereka kesulitan mendatangkan daging sapi impor tepat waktu sebelum Idulfitri. Musababnya, para importir baru mendapatkan izin impor dari Kementerian Perdagangan pada 22 Februari 2024. Sementara Idulfitri kali ini diperkirakan berlangsung pada awal April 2024.
"Artinya waktunya sangat mepet. Kalau kita beli [daging impor] dalam jumlah besar pun khawatirnya barang tidak tepat waktu," katanya.
Menurut Suhandri, seharusnya seharusnya izin impor diterima importir paling lambat di akhir Januari 2024 atau awal Februari 2024. Pasalnya, para importir membutuhkan waktu untuk pengadaan mulai dari memastikan ketersediaan daging sapi di supplier negara asal, negosisasi harga, hingga kesiapan angkutan logistik kapal.