Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AACM Membangun Fondasi Pasar Karbon di Kawasan Asean

Kawasan Asean mengambil langkah berani untuk menjadi pemimpin dalam menghasilkan dan memperdagangkan kredit karbon.
Ilustrasi emisi karbon/ilmupengetahuan.org
Ilustrasi emisi karbon/ilmupengetahuan.org

Bisnis.com, JAKARTA – Asean Alliance on Carbon Markets (AACM), badan sektor swasta pertama yang mengadvokasi upaya lintas batas dalam pengembangan pasar karbon, baru-baru ini bersama dengan Asean-BAC Indonesia menyelenggarakan pembahasan eksekutif tentang isu-isu Voluntary Carbon Markets (VCM).

Upaya itu untuk mendukung implementasi compliance carbon markets di kawasan ini. Kegiatan ini didukung oleh Asean-BAC; Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) dan Equatorise Advisory.

Kegiatan ini dihadiri oleh 14+ anggota termasuk Abatable, PT Rimba Makmur Utama, Fairatmos, AirCarbon Exchange, dan IETA. Hal tersebut untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dan solusi dari tiga perspektif: (i) Supply and Generation; (ii) Market Infrastructure; (iii) Demand and Assurance.

Kawasan Asean mengambil langkah berani untuk menjadi pemimpin dalam menghasilkan dan memperdagangkan kredit karbon. Pada tahun kepemimpinan Indonesia sebagai ketua Asean, Asean Business Advisory Council (ASEAN-BAC) memiliki 5 program prioritas dan meluncurkan 8 program warisan pada September 2023.

Salah satu program warisan adalah Carbon Centre of Excellence (CCoE) yang telah membentuk ASEAN Alliance on Carbon Markets (AACM). ASEAN Alliance on Carbon Markets (AACM) merupakan kelanjutan dan komponen kunci dari Carbon Centre of Excellence (CCoE), menandai tonggak penting dalam upayanya untuk memanfaatkan alat pembiayaan iklim yang kuat ini.

AACM akan mendorong ekosistem regional dan bertindak sebagai titik fokus untuk kemitraan internasional, dengan kegiatan termasuk peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.

Aliansi perintis ini bertindak sebagai pusat untuk kolaborasi regional dan kemitraan internasional, menawarkan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis kepada para pemangku kepentingan di seluruh ekosistem.

Bernardino M. Vega, Wakil Ketua Asean-BAC Indonesia sekaligus  ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia; Wakil Ketua Kadin Indonesia mengatakan kawasan Asean  unik dengan keragaman dan kemajuan yang beragam di setiap negara.

Dia menambahkan kepemimpinan Asean akan berdampak signifikan terhadap upaya menekan emisi karbon. “Asean memiliki penduduk muda dengan ide-ide baru tentang pasar karbon yang perlu ditangani. Meja bundar eksekutif ini diharapkan dapat berkontribusi pada ide-ide baru dan fokus pada digitalisasi dan keberlanjutan,” ungkapnya dikutip dari siaran pers, Rabu (6/3/2024).

Dharsono Hartono, Ketua Tetap AACM menekankan visi AACM. “Dengan AACM, kami bertujuan untuk mempromosikan pengembangan Pasar Karbon Sukarela di seluruh kawasan dan mendukung implementasi pasar kepatuhan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan AACM juga merupakan badan sektor swasta pertama yang mengadvokasi upaya lintas batas di bidang pengembangan pasar karbon. “Aliansi ini mendorong ekosistem regional dan bertindak sebagai titik fokus untuk kemitraan internasional, dengan kegiatan termasuk peningkatan kapasitas dan bantuan teknis,” tukasnya.

Pasar sukarela karbon ini merujuk bawah Artikel 6 Perjanjian Paris, dapat mendukung transisi rendah karbon dan membuka keuangan internasional serta memajukan pembangunan berkelanjutan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper