Bisnis.com, JAKARTA -- Investor dari China mengeksplorasi potensi kerja sama dengan pengusaha lokal. Salah satu rencana investasi nya yaitu di sektor karet dan ban Indonesia.
Adapun, minat investasi ini diungkap delegasi bisnis dari Shandong, China yang datang dalam konferensi bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi hari ini, Rabu (6/3/2024).
Staf Khusus Bidang Infrastruktur dan Teknologi Kemenko Marves, Jona Widhagdo Putri mengatakan kerja sama dengan Shandong dapat membawa manfaat untuk Indonesia di bidang perikanan, rumput laut, industri berat dan lainnya.
"Pertemuan konferensi bisnis China (Shandong) - Indonesia ini merupakan salah satu upaya penting mendorong peningkatan kerja sama dagang dan investasi dua arah kedua negara," kata Jona dalam keterangan resminya, Selasa (6/3/2024).
Meskipun belum ada rencana investasi yang konkret, Jona menuturkan, delegasi dari Shandong juga tertarik untuk mengeksplorasi peluang investasi di sektor karet dan ban di Indonesia.
Delegasi ini juga tertarik untuk mencari komoditas lokal di Indonesia, terutama produk pertanian seperti nanas, mangga, rempah-rempah, bahan baku untuk obat tradisional China, karet, peralatan penyimpanan, dan sumber daya manusia untuk bekerja di Shandong.
Baca Juga
Sedangkan, RI disebut akan mendapatkan manfaat berupa pengembangan talenta dan kerja sama pendidikan, penelitian, pertukaran teknologi serta pelatihan vokasi dan kejuruan juga perlu mendapat perhatian yang lebih dari kerja sama RI-China.
Dia pun memastikan Kemenko Marves akan menindaklanjuti hasil konferensi ini untuk merealisasikan potensi kerjasama yang ada.
Adapun, delegasi bisnis yang terdiri dari lebih dari 70 entitas bisnis ini datang dari Shandong, China yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Shandong, Song Junji, dan membawa perwakilan dari pemerintah Kota Yantai serta pejabat dari Kementerian TIK dan Badan Nasional Penilaian Kualitas Komoditas Shandong.
Di sisi lain, Deputi Sekretaris Jenderal Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Rahmad Widjaja Sakti, mengatakan bahwa China merupakan mitra perdagangan dan investasi terbesar Indonesia.
"Dunia usaha Indonesia, yang diwakili oleh Kadin Indonesia, melihat bahwa peranan investasi kedua negara khususnya di bidang hilirisasi menjadi basis pertumbuhan bagi perekonomian kedua negara," tuturnya.
China disebut mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia dalam program hilirisasi. Indonesia yang dulu merupakan eksportir bahan mentah, sekarang lewat dukungan program hilirisasi dapat menjadi eksportir barang jadi bernilai tambah.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebutkan dari pertemuan bisnis tersebut, tercatat bahwa investasi sebesar US$ 1 miliar telah diumumkan dari Yantai, Shandong ke Indonesia, dengan 11 proyek saat ini sedang berjalan.
Sebelumnya, investasi Shandong di RI mencakup proyek kereta api cepat di Indonesia, sebagai perusahaan-perusahaan manufaktur untuk kereta cepat Jakarta - Bandung. Selain itu, Nanshan Group juga telah menginvestasikan US$6 miliar untuk membangun pabrik aluminium di Pulau Bintan.