Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Peringatkan Ancaman di Asean, Soroti Konflik Laut China Selatan

Australia menyatakan negara-negara di Indo-Pasifik dan Asia Tenggara menghadapi ancaman pertahanan yang serius dan menyoroti persoalan Laut China Selatan (LCS).
Fregat berpeluru kendali Angkatan Laut Australia HMAS Parramatta (FFH 154) (kiri) berlayar bersama kapal serbu Amfibi Angkatan Laut AS USS America (LHA 6), kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Bunker Hill (CG 52) dan kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke kapal perusak rudal USS Barry (DDG 52) di Laut China Selatan, 18 April 2020. Gambar diambil 18 April 2020. Petty Officer Kelas 3 Nicholas Huynh/U.S. Navy/Handout via REUTERS
Fregat berpeluru kendali Angkatan Laut Australia HMAS Parramatta (FFH 154) (kiri) berlayar bersama kapal serbu Amfibi Angkatan Laut AS USS America (LHA 6), kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Bunker Hill (CG 52) dan kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke kapal perusak rudal USS Barry (DDG 52) di Laut China Selatan, 18 April 2020. Gambar diambil 18 April 2020. Petty Officer Kelas 3 Nicholas Huynh/U.S. Navy/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Australia menyatakan bahwa negara-negara di Indo-Pasifik dan Asia Tenggara menghadapi ancaman pertahanan yang serius dan menyoroti persoalan Laut China Selatan (LCS).

Hal tersebut diungkapkan oleh Australia dalam KTT Khusus Asean-Australia di Melbourne, Senin (4/3/2024), menimbang negaranya yang mengalokasikan lebih banyak dana untuk proyek keamanan maritim dengan dengan negara-negara Asean, selama pertemuan puncak dengan para pemimpin regional di Melbourne. 

Adapun, Menteri Luar Negeri Penny Wong mengumumkan pendanaan sebesar A$286,5 juta atau sekitar Rp2,9 triliun  untuk berbagai proyek-proyek Asean di berbagai bidang termasuk keamanan maritim, di tengah ketegangan akibat mengingatnya ketegasan China 

“Kami menghadapi tindakan yang tidak stabil, provokatif, dan koersif termasuk tindakan tidak aman di laut dan udara,” jelas Wong dalam pidatonya di KTT Khusus Asean-Australia tanpa menyebut China, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (4/3/2024).

Ia juga berpendapat bahwa apa yang terjadi di LCS, di selat Taiwan, sub kawasan Mekong, di seluruh Indo-Pasifik berdampak pada kita semua. 

Bersama dengan Wong, Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo mengatakan bahwa LCS memiliki kepentingan strategis dan memiliki masa depan yang menjanjikan, jika  jika negara-negara di kawasan memutuskan untuk menjunjung tinggi kerja sama dalam menghadapi konfrontasi.

Filipina juga mengatakan bahwa upaya dalam melawan apa yang mereka sebut sebagai “aktivitas agresif” China di LCS, menjadi titik ketegangan China dan AS seputar operasi kebebasan navigasi.

Sebagai catatan, kedua negara telah  memulai patroli laut dan udara gabungan pertama mereka di LCS pada November 2023. 

Australia juga telah menjadi tuan rumah pemimpin dan pejabat dari 10 negara anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk sebuah pertemuan puncak dari 4-6 Maret 2024. 

China juga mengklaim hampir seluruh LCS, yakni sebuah jalur perdagangan kapal senilai US$3 triliun setiap tahunnya, termasuk sebagian yang diklaim oleh anggota ASEAN, Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Adapun, pengadilan Arbitrase Permanen pada tahun 2016 mengatakan klaim China tidak memiliki dasar hukum.

Kemudian, Asean juga telah melarang para jenderal teratas Myanmar untuk menghadiri pertemuan-pertemuan hingga mereka berkomitmen terhadap rencana perdamaian, dan tidak mengambil tindakan lebih lanjut.

Junta kemudian marah dengan apa yang mereka sebut sebagai campur tangan Asean dalam urusan dalam negerinya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper