Bisnis.com, JAKARTA - Produsen panel surya di Eropa kelimpungan akibat banjir impor murah dari China sehingga daya saing produk melemah. Alhasil, tak sedikit pabrik panel surya tutup dan mencari dukungan pemerintah.
Dikutip dari Reuters, Senin (4/3/2024) pemangku kebijakan industri bersedia mendukung kebutuhan produsen panel surya, namun pembatasan impor produk tersebut dari China tidak dapat dilakukan.
Kepala Kebijakan Energi Uni Eropa, Kadri Simson mengatakan penghentian impor dari China akan mengancam kemampuan kapasitas energi surya Uni Eropa untuk mencapai target iklim.
"Ada berbagai usulan bagaimana kita dapat mendukung industri kita, tetapi jelas kita tidak bisa menutup perbatasan karena kita memerlukan panel surya," kata Simson, Senin (4/3/2024).
Adapun, sebagian besar panel surya dan suku cadang yang digunakan di Eropa diimpor dari China. Badan Energi Internasional mencatat 95% panel surya dan suku cadang berasal dari China.
Padahal, negara-negara Uni Eropa telah memasang rekor kapasitas tenaga surya tahun lalu yang meningkat 40% lebih tinggi dibandingkan dengan 2022.
Baca Juga
“Kami harus mendukung industri kami, namun kami membutuhkan semua produk untuk memenuhi target kami yang sangat ambisius,” tambahnya.
Lebih lanjut, laporan Reuters menyebutkan bahwa para menteri energi negara-negara UE akan membahas proposal untuk mengatasi tantangan sektor ini.
Beberapa saran yang telah masuk menjelang pertemuan tersebut yakni dengan menggunakan lebih banyak bantuan negara nasional untuk mendukung produsen tenaga surya.
Solusi lainnya yakin dengan mengatur lelang tenaga surya dan skema dukungan industri panel surya dengan tingkat lingkungan dan tenaga kerja yang tinggi dengan standar kriteria yang dapat memberikan keunggulan bagi produsen Uni Eropa.
Perusahaan-perusahaan yang memasang kapasitas tenaga surya juga dapat berkomitmen untuk memasukkan produk-produk buatan UE ke dalam portofolio mereka Laporan tersebut menyarankan para menteri bersama-sama sepakat untuk menerima beberapa proposal pada salah satu pertemuan UE mendatang.