Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Harga Beras, Bulog Getol Sebar Bantuan Pangan dan Operasi Pasar

Bulog getol mengadakan bantuan pangan dan operasi pasar untuk menekan harga beras jelang Ramadan.
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -  Percepat penyaluran bantuan pangan dan operasi pasar beras SPHP menjadi jurus Bulog untuk stabilisasi harga saat Ramadan dan Idulfitri 2024.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, untuk menjalankan penugasan bantuan pangan hingga operasi pasar membutuhkan stok beras yang memadai.

Dia pun mengeklaim saat ini ada lebih dari 1,2 juta ton beras yang dikuasai Bulog dan sekitar 400.000 ton beras impor dalam perjalanan menuju Indonesia. Adapun alokasi untuk bantuan pangan disediakan sekitar 220.000 ton per bulan untuk 22 juta keluarga.

"Setelah stok kita perkuat maka yang kita lakukan untuk 2 bulan ke depan adalah betul-betul berkonsentrasi mempercepat penyaluran bantuan pangan, segera kita salurkan untuk Maret-April," ujar Bayu dalam rapat pengamanan pasokan dan harga pangan jelang Ramadan, Senin (4/3/2024).

Secara terperinci, Bulog telah menyalurkan sekitar 360.000 ton bantuan pangan beras sejak Januari 2024. Kendati begitu, dia mengakui masih ada sejumlah daerah yang belum merealisasikan penyaluran bantuan pangan pada Februari 2024.

Daerah tersebut antara lain Provinsi Banten, Bali, Papua Barat, Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Selain itu, per 2 Maret 2024 tercatat ada 9 dari 514 kabupaten/kota yang belum selesai proses verifikasi dan validasi data PBP (penyaluran bantuan pangan) yaitu Maluku Tenggara, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, Lembata, Asmat, Mimika, Nabire, Puncak dan Nduga.

"Kami laporkan ada beberapa kabupaten lagi yang proses verifikasi dan validasi ya belum selesai, ini beberapa daerah yang sulit dijangkau, ada beberapa masalah teknis, secara keseluruhan kita sudah menyalurkan 360.000 ton total bantuan pangan," ucapnya.

Selain itu, untuk realisasi operasi pasar beras SPHP hingga 2 Maret 2024 tercatat mencapai 382.932 ton. Dengan perincian, sekitar 50,2% ke pengecer dan 45,4% ke distributor. Sisanya 3,5% melalui Satgas Pangan, 0,3% ke BUMN, dan 0,6% ke Pemintah Daerah (Pemda).

Pada Februari 2024 penyaluran beras SPHP tercatat mencapai 212.711 ton atau 2,13 kali dari penyaluran bulanan pada 2023 sekitar 100.000 ton.

Lebih lanjut, Bayu mengklaim bahwa hasil pengamatan Bulog di sejumlah titik menunjukkan adanya tren harga beras yang cenderung turun. Misalnya, di Pasar Johar Karawang harga beras disebut telah turun. Penurunan harga beras di sejumlah titik itu dianggap bakal ikut menurunkan harga beras di Jakarta sekitar 2-3 minggu mendatang.

"Berdasarkan pengamatan di pedagang, para pedagang menyampaikan bahwa mereka telah menjual beras dengan harga lebih murah saat ini," tutur Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper