Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah akan terus mengawasi dan menyiapkan mitigasi yang tepat dalam menanggulangi potensi harga pangan meroket menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.
“Ini mau Lebaran. [Kami] sudah persiapan-persiapan mengenai ketersediaan, utamanya bahan pokok itu menjadi sangat penting. Beras saya kira stoknya tidak ada masalah dan bahan lainnya akan secara detail saya lihat di lapangan,” ujarnya saat melakukan konferensi pers di Lanud Halim Perdana Kusuma, Senin (4/2/2023).
Meski begitu, orang nomor satu di Indonesia itu menaksir bahwa harga beras akan mengalami penurunan. Hal ini dilandasi dengan adanya panen raya yang diharapkan dapat mereduksi harga komoditas tersebut.
“Di beberapa pasar, dilihat sekali lagi, dilihat, mengenai beras di Pasar Cipinang, Johar, mulai turun. Diharapkan karena panen raya ini akan dilakukan di lapangan. Segera panen raya dalam 1 bulan ke depan akan terjadi sehingga saya kira harga [beras] itu akan turun banyak,” pungkas Jokowi.
Sekadar informasi, mayoritas harga pangan mengalami kenaikan menjelang Ramadan. Kenaikan harga terjadi pada komoditas beras, kedelai biji kering, bawang, daging sapi, hingga minyak goreng secara rata-rata nasional per Senin (4/3/2024).
Melansir data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (4/3/2024) pukul 07.13 WIB, harga beras premium di tingkat pedagang terus bergerak menjauhi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium. Pagi ini, harga beras premium naik 2,67% menjadi Rp16.900 per kilogram.
Baca Juga
Adapun, harga beras medium turun tipis sebesar 1,04% pagi ini, menjadi Rp14.220 per kilogram. Kendati begitu, harga beras medium masih di atas HET yakni Rp10.900-Rp11.800 per kilogram.
Berbagai jenis bawang tercatat naik signifikan. Harga bawang merah naik sebesar 8,75% menjadi Rp36.770 per kilogram dan bawang putih bonggol naik 6,79% menjadi Rp41.670 per kilogram. Harga kedelai biji kering impor melonjak signifikan sebesar 8,84% menjadi Rp14.410 per kilogram.
Selanjutnya, harga daging sapi murni naik tipis sebesar 1,81% ke level Rp136.960 per kilogram. Produk unggas seperti daging ayam ras dan telur ayam ras terkerek naik masing-masing sebesar 8,11% dan 7,97%. Dengan demikian, harga daging ayam ras dipatok di level Rp40.280 per kilogram dan telur ayam ras Rp33.310 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lainnya. Harga gula konsumsi naik 3,33% menjadi Rp18.300 per kilogram. Harga minyak goreng kemasan sederhana terkerek naik 8,47% menjadi Rp19.080 per liter dan minyak goreng curah naik tipis 1,48% menjadi Rp15.780 per liter.
Harga tepung terigu curah naik signifikan sebesar 10,40% menjadi Rp11.680 per kilogram dan tepung terigu kemasan noncurah naik 9,21% menjadi Rp14.700 per kilogram.
Kemudian, harga jagung di tingkat peternak melambung tinggi. Pagi ini, harga jagung di tingkat petani melonjak sebesar 14,67% menjadi Rp9.850 per kilogram. Harga garam halus beryodium naik 11,22% menjadi Rp12.890 per kilogram.
Beberapa jenis ikan seperti ikan kembung dan ikan bandeng juga mengalami kenaikan harga. Harga ikan kembung naik 7,17% menjadi Rp40.340 per kilogram dan ikan bandeng naik 8,35% menjadi Rp36.730 per kilogram.
Di tengah lonjakan harga pangan, beberapa komoditas dilaporkan bergerak turun pagi ini. Harga cabai merah keriting anjlok 6,37% menjadi Rp60.370 per kilogram dan cabai rawit merah turun 3,04% menjadi Rp60.250 per kilogram. Harga ikan tongkol turun tipis sebesar 1,36% menjadi Rp31.910 per kilogram.