Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) untuk mengatasi persoalan backlog perumahan di Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat mengucapkan selamat ulang tahun kepada BTN yang ke-74.
"Saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-74. Saya mendorong BTN untuk terus berinovasi, digitalisasi, sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan layanan pelanggan yang modern dan canggih serta membantu menuntaskan persoalan backlog perumahan di Indonesia," kata Jokowi dalam video yang diputar dalam acara 74th BTN Anniversary Festival 2024 di Jakarta, Minggu (3/3/2024).
Backlog sendiri merujuk pada jumlah unit perumahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan rumah yang belum terpenuhi dalam suatu kawasan atau wilayah tertentu.
Selain itu, Jokowi berharap BTN dapat terus berkontribusi membantu masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian terjangkau
Pada kesempatan yang sama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, juga mengatakan backlog perumahan Indonesia saat ini sudah menyentuh angka 12,7 juta rumah.
Baca Juga
Dirinya pun mendorong BTN untuk menjadi salah satu solusi untuk bisa menurunkan angka backlog di Indonesia.
"Pemerintah baru bisa memberikan solusi 600.000 rumah, mungkin bisa dinaikkan [targetnya] ke 1,2 juta hingga 1,5 juta rumah. Di mana, dari 600.000 itu 50% adalah [kontribusi] BTN yaitu 300.000 rumah yang BTN bangun," ujar Erick.
Sementara itu, sepanjang 2023, BBTN membukukan laba bersih sebesar Rp3,5 triliun tumbuh 15% dibandingkan 2022 yang mencapai Rp3,04 triliun.
BTN juga menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun atau naik 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp298,28 triliun.
Pertumbuhan di sisi kredit dan pembiayaan ini melampaui pencapaian kredit yang disalurkan industri perbankan nasional sebesar 10,38% pada tahun 2023.
Pertumbuhan kredit BTN tahun 2023 masih didominasi oleh kredit ke sektor perumahan.
Untuk penyaluran KPR Subsidi pada 2023 mengalami kenaikan 10,9% menjadi Rp161,74 triliun dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp145,86 triliun.
Sementara itu, untuk KPR nonsubsidi juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% dari Rp87,82 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp96,17 triliun pada 2023.