Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD di G20 Brasil, Bahas Proses Aksesi Indonesia

Berikut hasil pertemuan antara Menkeu Sri Mulyani dan Sekjen OECD Mathias Cormann.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di sela-sela G20 Brasil. Dok Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di sela-sela G20 Brasil. Dok Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di sela-sela G20 Brasil. Pertemuan tersebut untuk membahas proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD secara penuh.

“Saya kembali berjumpa dengan Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal @the_oecd di tengah-tengah rangkaian kegiatan G20 di São Paulo. Kami membahas mengenai proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD dan juga beberapa topik lain terkait kerja sama Indonesia dengan OECD” ujar Menkeu Sri Mulyani di akun instagram miliknya @smindrawati dikutip Jumat (1/3/2024). 

Pertemuan keduanya berlangsung di tengah rangkaian kegiatan The G20 Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) atau Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang telah dimulai pada Kamis (29/2/2024).

Sri Mulyani memberikan apresiasi kepada Mathias beserta negara-negara anggota OECD karena telah mendukung Indonesia proses aksesi Indonesia.

“Saya sampaikan apresiasi atas dukungan Mathias dan seluruh negara anggota OECD terhadap aksesi Indonesia,” ujar Sri Mulyani.

Menurutnya, dukungan ini penting bagi Indonesia agar dapat melanjutkan proses keanggotan penuh OECD.

“Dukungan ini penting dalam melanjutkan proses keanggotaan penuh Indonesia,” kata Menkeu. 

Sri Mulyani mengungkapkan proses aksesi ini adalah bentuk komitmen Indonesia untuk terus aktif pada skala dunia agar tercapainya visi pembangunan Indonesia Emas 2045.

“Aksesi ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam meningkatkan peranannya untuk terus aktif berkontribusi dalam skala global —sejalan dengan visi pembangunan Indonesia Emas 2045,” ujar Sri Mulyani.

Dalam pertemuannya itu, dia juga menyampaikan masukan mengenai Pillar 1 dan Pillar 2 supaya menciptakan lingkungan yang adil dan lebih efektif dalam menjalankan Two-Pillar Solution atau dikenal Solusi Dua Pilar.

Hal itu merupakan kebijakan yang disetujui bersama para anggota OECD terkait Multinational Companies (MNC) membayar pajak dengan adil sesuai tempat beroperasi serta mencegah MNC tidak membayar pajak dengan cara memindahkan keuntungannya ke negara-negara yang nilai pajaknya rendah.

Sri Mulyani juga berterimakasih kepada OECD karena telah membantu Indonesia memberikan analisis objektif dan komprehensif terhadap kondisi ekonomi melalui OECD Economic Survey of Indonesia 2024, dengan tema utama digitalisasi dan transisi menuju ekonomi hijau.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada OECD yang telah mengakomodir OECD Economic Survey of Indonesia 2024. Survei ini akan sangat membantu dalam memberikan analisis objektif dan komprehensif terhadap perekonomian Indonesia dengan dua tema utama yaitu (i) digitalisasi dan (ii) transisi menuju perekonomian hijau,” imbuhnya. 

Sri Mulyani menyampaikan Indonesia berikan dukungan terhadap Inclusive Framework on Base Erosion Profit Shifting (BEPS) atau Kerangka Kerja Inklusif tentang Peralihan Keuntungan Erosi Dasar untuk melakukan reformasi kerangka pajak internasional.

“Indonesia juga memberikan dukungan terhadap Inclusive Framework on Base Erosion Profit Shifting (BEPS) dalam rangka mereformasi kerangka pajak internasional,” lanjut ujarnya.

"It was always a nice talk with you Mathias, appreciate it..!" ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia telah berdiskusi dengan para perwakilan negara anggota OECD terkait proses aksesi Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang akan mengikuti proses aksesi.

“Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama yang mulai masuk dalam proses aksesi OECD,” ujar Menko Perekonomian Airlangga setelah diskusi aksesi Indonesia bersama dengan kepala perwakilan negara anggota OECD di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Dia juga menyebutkan sebanyak 38 negara perwakilan negara anggota OECD mendukung secara penuh sehingga proses aksesi keanggotaan Indonesia menjadi lebih cepat. (Ahmadi Yahya)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper