Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi penerimaan dari kepabeanan dan cukai pada Januari 2024 mencapai Rp22,9 triliun.
“Bea masuk telah terkumpul Rp3,9 triliun, bea keluar Rp1,2 triliun, dan cukai Rp17,9 triliun,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (22/2/2024).
Sri Mulyani menjelaskan realisasi penerimaan bea masuk cenderung turun, yang mengikuti pola pada tahun-tahun sebelumnya.
Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kinerja impor yang mengalami sedikit pelemahan, juga penurunan tarif efektif menjadi sebesar 1,38%.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa realisasi penerimaan bea keluar pada Januari 2024 dipengaruhi oleh harga komoditas dan kebijakan pemerintah.
Dia merincikan, penerimaan bea keluar terutama dipengaruhi oleh bea keluar tembaga dengan share 87,1% dengan realisasi sebesar Rp1,0 triliun karena adanya relaksasi ekspor komoditas tembaga.
Baca Juga
Selain itu, bea keluar produk sawit tercatat sebesar Rp117,8 miliar, yang dipengaruhi oleh penurunan harga.
Selanjutnya, penerimaan terbesar berasal dari cuia Rp17,9 triliun, yang dikontribusikan oleh penerimaan cukai hasil tembakau sebesar Rp17,5 triliun.
“Ini dipengaruhi oleh pola pelunasan yang jatuh tempo awal Januari 2024 yang maju ke Desember 2023,” jelasnya.
Sementara itu, penerimaan cukai minuman mengandung etil alkohol dan etil alkohol masing-masing tercatat sebesar Rp0,5 triliun dan Rp12,9 miliar.