Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menuai berkah dari libur Isra Mikraj dan Imlek 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan, tingkat okupansi hotel atau tingkat penghunian kamar hotel di sejumlah kawasan wisata meningkat, menurut laporan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Tingkat okupansi hotel naik hingga 80% di sejumlah kawasan wisata seperti Sumatra Barat, Pekanbaru, dan sepanjang pantai utara dan selatan Pulau Jawa sampai ke Bali,” kata Sandi dalam konferensi pers di Kantor Kemenparekraf, Senin (12/2/2024).
Kendati demikian, Kemenparekraf belum menerima data rata-rata okupansi hotel secara keseluruhan selama periode ini, baik dari PHRI maupun dari Dinas Pariwisata setempat.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengharapkan, perputaran uang dan industri parekraf terdongkrak berkat adanya momentum libur panjang ini.
Meski belum dapat memberikan angka pasti, dia optimistis perputaran uang selama libur panjang ini meningkat jika merujuk pada peningkatan okupansi di sejumlah kawasan wisata dan data pergerakan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca Juga
Adapun, Kemenhub mencatat, sudah ada 1 juta pergerakan melalui moda angkutan darat, 1,2 juta pergerakan melalui angkutan udara, dan 540.000 pergerakan melalui angkutan laut.
Lalu, sebanyak 1,4 juta pergerakan melalui kereta api, via jalan tol sebanyak 1,1 juta pergerakan, serta jalan arteri 3 juta pergerakan.
Selain itu, Sandi juga menyebut terjadi lonjakan pemesanan transportasi dan akomodasi, penjualan produk kuliner, kafe, cinderamata, hingga pusat jajanan.
“Saya optimis dari 5%-10% akan tercapai peningkatannya,” ungkapnya.
PHRI sebelumnya mengharapkan adanya peningkatan okupansi hotel selama libur Imlek dan Idulfitri 2024.
Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran, menyampaikan, kondisi tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya lantaran Indonesia akan menggelar Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat okupansi hotel.
Alan, sapaan akrabnya, mengungkapkan, okupansi hotel jelang Pemilu 2024 menurun drastis. Hal ini lantaran kontribusi okupansi hotel ditopang oleh kegiatan pemerintah, sementara pemerintah saat ini tengah berfokus pada Pemilu 2024.
“Tentu paling tidak 5%-10% terjadi peningkatan dibanding Imlek tahun lalu,” kata Alan kepada Bisnis, dikutip Kamis (8/2/2024).
Peningkatan serupa juga diharapkan terjadi selama libur Idulfitri. Pengusaha juga mengharapkan, peningkatan okupansi berlangsung lebih lama, sekitar 3 hingga 6 hari.