Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum Ramadan Diproyeksi Dongkrak Permintaan Air Minum Kemasan hingga 10%

Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan menyebut, periode Ramadan dan Lebaran menjadi booster untuk permintaan produk air minum dalam kemasan.
Ilustrasi air minum dalam kemasan./Bloomberg
Ilustrasi air minum dalam kemasan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Momentum Ramadan mendatang diperkirakan akan meningkatkan permintaan produk air minum dalam kemasan (AMDK) lebih dari 10% dibandingkan dengan bulan normal. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan, periode Ramadan dan Lebaran menjadi booster untuk permintaan produk makanan dan minuman, termasuk AMDK. 

"Permintaan bulan Ramadan dan Lebaran pada kondisi normal yang lalu bisa menambah permintaan 1 bulan sampai di atas 10% dibandingkan bulan sebelumnya," kata Rachmat kepada Bisnis, Rabu (7/2/2023).

Meskipun optimistis pertumbuhan akan terjadi, Rachmat mewanti-wanti kebijakan atau peraturan yang justru menghambat industri AMDK pada periode ini, salah satunya pembatasan angkutan AMDK seperti yang terjadi pada tahun lalu. 

Kebijakan pembatasan angkutan AMDK saat periode libur Lebaran akan menghambat distribusi. Dia berharap pembatasan tersebut tidak lagi terulang agar masyarakat dapat tetap dipenuhi kebutuhannya serta industri bisa tumbuh.

"Kami sudah mengantisipasi dengan memaksimalkan produksi dan distribusi, mengoptimalkan logistik," tuturnya. 

Sebelumnya, angkutan barang tiga sumbu roda atau kendaraan dengan muatan lebih dari 1,4 ton dibatasi selama periode mudik 2023. Hal ini telah membuat keresahan di kalangan pelaku industri dan masyarakat. 

Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai tidak efisien lantaran mengharuskan pengusaha untuk menambah armada distribusi sehingga biaya logistik yang dikeluarkan semakin meningkat. 

Untuk itu, Rachmat meminta pemerintah melalui Kementerian Perindustrian untuk memastikan pembatasan tersebut tidak lagi dilakukan karena menghambat distribusi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper