Bisnis.com, JAKARTA - Air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang hingga kini masih dinilai produk air minum yang paling aman untuk dikonsumsi. Terpantau, kantor-kantor pemerintah juga masih mengandalkan air galon ini untuk konsumsi air minum sehari-hari para karyawannya. Hal ini menggambarkan isu air galon berbahaya bagi kesehatan yang dihembuskan pihak-pihak tertentu hanyalah bagian dari persaingan usaha saja.
Di lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) misalnya, semua karyawannya mengkonsumsi air galon. Untuk pemesanan kebutuhan air galonnya sendiri, itu dilakukan masing-masing unit kerja yang ada di setiap lantai gedung, tak terkecuali pos-pos sekuriti yang ada di lingkungan gedung. Samhudi, salah satu staf sekuriti Kemenkes mengatakan di pos tempat dirinya bertugas dibutuhkan dua air galon setiap minggunya. “Ini untuk kebutuhan air minum empat orang sekuriti yang bertugas di pos ini,” ujarnya.
Dia menyampaikan semua karyawan yang bekerja di lingkungan Kementerian Kesehatan ini juga menggunakan air galon untuk kebutuhan minum. “Saya sendiri menilai air galon ini merupakan air minum yang paling sehat karena sudah teruji sejak dulu. Kalau minum air yang tidak sehat kan lebih rugi lagi karena takutnya jadi sakit dan biaya yang dikeluarkan jadi lebih besar lagi,” ucapnya.
Terpantau, bahkan ada sebuah kedai di dalam lingkungan gedung Kemenkes bernama “Kedai Adjie” yang menjual air galon ini. Adjie, pemilik kedai itu mengungkapkan penjualan air galon dari kedainya sekitar 20-30 galon per harinya. “Saya di sini pribadi dan bukan khusus penyuplai air galon kepada para karyawan Kemenkes. Biasanya kalau airnya sudah habis, para karyawan meminta bantuan kepada para OB (office boy) untuk membeli air galon kepada saya. Tapi, ada juga yang membeli dari warung di luar atau memesan langsung dari agen,” tukasnya.
Menanggapi isu bahaya kesehatan air galon guna ulang ini, Menteri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pernah menyampaikan bahwa air kemasan galon guna ulang aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak dan ibu hamil.
Menurutnya, isu-isu seputar bahaya kesehatan penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoax. “(air kemasan galon guna ulang) Aman. Itu (isu bahaya kesehatan air kemasan galon guna ulang) hoax,” ujarnya.
Selain Kemenkes, kementerian lainnya yang juga menggunakan air galon untuk kebutuhan air minum para karyawannya adalah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Riyan Eko, seorang staf sekuriti sekaligus sebagai resepsionis di salah satu gedung di Kemenkumham mengatakan semua karyawan di lingkungan kementerian ini menggunakan air galon untuk air minum. “Semua karyawan di sini menggunakan air galon,” ungkapnya.
Sekuriti yang juga merangkap di gedung lainnya, Meso juga mengutarakan hal yang sama. Termasuk salah seorang karyawan Kemenkumham, Yogi Prabowo. Mereka juga menginformasikan bahwa semua karyawan di lingkungan Kemenkumham ini menggunakan air galon untuk konsumsi air minum. Sama dengan di Kemenkes, pemesanan air galon di sini juga diserahkan kepada masing-masing unit kerja yang ada di 6 gedung di lingkungan Kemenhumkam.
Di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polhukam), para karyawannya juga menggunakan air galon. Hal itu disampaikan Narto yang merupakan staf layanan publik Kemenko Polhukam. “Semua karyawan menggunakan air galon, dan setiap departemen mengatur stoknya masing-masing. Saya kira air galon ini adalah air minum yang paling sehat sehingga banyak masyarakat juga yang menggunakannya untuk kebutuhan air minum,” katanya.
Kepala Koperasi Kemenko Polhukam, Novi, mengatakan koperasi selalu menyetok air galon sebanyak 30 galon per hari. “Semua karyawan di sini membeli air galon mereka dari koperasi. Karenanya, kami harus ada stok minimal 30 galon per harinya,” tukasnya.
Begitu juga di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), para karyawannya juga mengkonsumsi air galon sebagai air minum. Salah seorang petugas cleaning service yang sudah lama bekerja di Kementerian PPPA, Oferius Zega, mengatakan para karyawan biasanya membutuhkan sebanyak 100 air galon per minggunya dan bahkan terkadang lebih dari itu. “Saya yang selalu mengantarkan air galon itu kepada para karyawan ketika para agennya mengirimkannya ke sini,” ujarnya.
Penggunaan air galon bagi para karyawannya juga diinformasikan Rosita, staf resepsionis Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Semua staf di sini menggunakan air galon untuk air minum. Cuma berapa banyaknya yang dikonsumsi per hari saya tidak tahu,” tukasnya.
Namun, berdasarkan keterangan dari Aji, karyawan koperasi Kemenhub, dibutuhkan stok minimal 7 galon per harinya. Hal senada juga disampaikan karyawan koperasi bagian kasir, Gusti. Menurutnya, kebutuhan air galon di lingkungan Kemenhub ini sekitar 80 galon per minggunya. “Semua kebutuhan air galon di Kemenhub ngambilnya dari sini,” katanya.
Di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), para karyawannya juga menggunakan air galon sebagai air minum. Ahsan, salah seorang office boy (OB) Kemenkominfo mengatakan air-air galon yang dikirim dari para agen ditempatkan di ruangan mereka terlebih dulu sebelum dibagikan kepada para karyawan. “Jadi, masing-masing OB dari tiap-tiap lantai nanti yang diminta untuk mengambilnya ke sini,” ucapnya.
Bahkan, di lingkungan lembaga pemerintah non kementerian seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menggunakan air galon guna ulang sebagai air minum para karyawannya. Sumber orang dalam di lingkungan BPOM mengatakan semua karyawan di sini menggunakan air galon untuk kebutuhan air minum para karyawan. Untuk pemesanannya, menurut beberapa narsum tersebut diserahkan kepada masing-masing unit kerja yang ada di lingkungan BPOM.