Bisnis.com, JAKARTA - Federasi Realestat Dunia (FIABCI) bicara mengenai peran industri real estat dalam mengentasi kemiskinan global. Hal ini dapat terwujud melalui akses kepemilikan rumah yang terjangkau.
Hal ini diterangkan dalam agenda Partnership Forum of the Economic and Social Council 2024 (ECOSOC) di Kantor ECOSOC, Markas Besar PBB, New York pada akhir Januari 2024 lalu.
ECOSOC merupakan salah 1 dari 6 Badan Utama PBB yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan bidang ekonomi dan sosial, terutama yang terkait ruang lingkup kerja 15 Badan-Badan Khusus, 8 Komisi Fungsional, dan 5 komisi regional di bawah kewenangannya. ECOSOC terdiri dari 54 negara anggota yang dipilih setiap tahunnya untuk masa tugas 3 tahun secara overlapping.
Presiden FIABCI Budiarsa Sastrawinata menyebutkan sejumlah gagasan inovatif untuk pengentasan kemiskinan, mulai dari konsep perumahan terjangkau hingga rekomendasi kebijakan.
Adapun, konsep perumahan terjangkau harus dilandaskan dari berbagai aspek dan bervariasi antar wilayah dan lanskap ekonomi.
"Sehingga penting untuk membangun kerangka kerja global dengan beragam definisi dan pendekatan," kata Budiarsa dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (4/2/2024).
Baca Juga
Budiarsa juga memberikan rekomendasi kebijakan, advokasi kebijakan global untuk perumahan yang terjangkau dengan menekankan prinsip berkelanjutan secara finansial dan sosial.
Kebijakan yang diusulkan yakni melibatkan kerja sama pemerintah-swasta, teknologi konstruksi inovatif, dan strategi pemeliharaan.
Di sisi lain, pendekatan holistik dan berkelanjutan juga penting dengan mempertimbangkan keberlanjutan komunitas dan kota secara lebih luas, mendorong persaingan, inovasi, dan keunggulan pasar.
Untuk diketahui, dalam acara tersebut, Presiden Dunia FIABCI diundang untuk berkontribusi pada diskusi panel mengenai Aksi Nyata SDG 1, yang mengangkat tema “Memperkuat Agenda 2030 dan Memberantas Kemiskinan Pada Saat Krisis: Penyampaian Solusi berkelanjutan, berketahanan, dan inovatif”.
Diskusi ini membahas tiga tren utama yakni konsentrasi kemiskinan dan kesenjangan geografis, meningkatnya konflik, serta transformasi demografis.
Budiarsa hadir bersama FIABCI Secretary General Narek Arakelyan. Adapun, jajaran pembicara juga termasuk Jose Medina Moraicaza, President of the Mexican Employers group COPARMEX and Chairman of CompuSoluciones, Shawyn Patterson-Howard, Mayor of Mount Vernon, NY, and Representative for the Local Authorities Major Group, Emily Forhman.
Lebih lanjut, hadir sebagai pembicara yaitu Executive Director, Women First International Fund, Paula Gaviria, UN Special Rapporteur on the Human Rights of Internally Displaced People (IDPs), Rikin Gandhi, CEO of Digital Green, and Jeffrey Sachs, Director at the Center for Sustainable Development, Columbia University.