Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF), World Bank (Bank Dunia), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi global terkini.
Dalam laporan tersebut, ketiganya melihat bahwa perekonomian global pada 2024 dan 2025 tetap akan tumbuh, dengan masing-masing tahun diproyeksi paling tinggi sebesar 3,1% dan 3,2%.
Berdasarkan ketiga laporan tersebut, diproyeksikan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi global masih menghadapi tantangan inflasi.
IMF
Dalam laporan World Economic Outlook Januari 2024, IMF menyebutkan bahwa pemulihan ekonomi global terbukti cukup tangguh, menimbang dari kondisi pandemi Covid-19, invasi Rusia ke Ukraina dan krisis biaya hidup. Namun, prospek pertumbuhannya melambat.
IMF merevisi keatas proyeksi pertumbuhan global pada 2024 menjadi 3,1%, lebih tinggi 0,2 poin persentase dari laporan sebelumnya. Pertumbuhan untuk 2025 diperkirakan sebesar 3,2%.
Pertumbuhan dinilai tetap kuat di negara-negara besar. Pertumbuhan ekonomi diproyeksi lebih kuat dari perkiraan pada paruh kedua 2023 di Amerika Serikat (AS), dan beberapa negara serta pasar berkembang.
Baca Juga
Adapun, inflasi global diperkirakan menurun, yakni 5,8% pada 2024 dan 4,4% pada 2025. IMF merevisi ke bawah proyeksi inflasi pada 2025.
World Bank
Dalam laporan Global Economic Prospects 2024 pada Januari 2024, World Bank atau Bank Dunia melaporkan bahwa aktivitas ekonomi global terus melemah, di tengah dampak kebijakan moneter yang ketat, kondisi keuangan yang ketat, dan lemahnya pertumbuhan perdagangan global.
Adapun, pada akhir 2024, produk domestik bruto (PDB) diperkirakan mencapai sebesar 2,4% dan pada 2025 mencapai sebesar 2,5%.
Pada tahun 2024 hingga 2025, inflasi global diperkirakan akan terus menurun, didukung oleh proyeksi pelemahan pertumbuhan permintaan global dan harga komoditas yang sedikit lebih rendah.
Inflasi umum global, secara tahun ke tahun, diperkirakan akan turun menjadi 3,7% pada 2024 dan 3,4% pada 2025
OECD
Dalam OECD Economic Outlook pada November 2023, perekonomian global terus menghadapi tantangan inflasi dan prospek pertumbuhan yang rendah.
OECD mengatakan bahwa pertumbuhan PDB sejauh ini lebih kuat dari perkiraan pada 2023. Namun, kali ini lebih melambat karena kondisi keuangan yang lebih ketat, pertumbuhan perdagangan yang lemah dan rendahnya kepercayaan dunia usaha dan konsumen.
OECD memproyeksi pertumbuhan global pada 2024 sebesar 2,7% dan para 2025 sebesar 3%. Pertumbuhan global masih sangat bergantung pada ekonomi Asia yang tumbuh cepat.
Kemudian, inflasi utama tahunan OECD diperkirakan akan turun secara bertahap menjadi 5,2% dan 3,8% pada tahun 2024 dan 2025.