Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Program Bantuan Pangan yang dilanjutkan pemerintah hingga Juni 2024 akan disalurkan kepada sebanyak 22 juta penerima.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Jambi. Airlangga meninjau secara langsung penyaluran bantuan pangan kepada 100 penerima bantuan pangan (PBP) di Gudang BULOG Pasir Putih, Jambi, Sabtu (27/01/2024).
Airlangga mengatakan, pemerintah terus melanjutkan penyaluran Program Bantuan Pangan di seluruh wilayah. Bantuan ini menjadi salah satu instrumen kebijakan strategis dalam menjaga stabilitas dan menanggulangi kenaikan harga pangan.
Berdasarkan data BPS, imbuhnya, bantuan pangan tahap pertama yang disalurkan sejak April hingga Juli 2023 dan tahap kedua yang dimulai pada September 2023 lalu, turut menjaga level inflasi nasional.
“Pemerintah telah memutuskan membantu untuk melepaskan bantuan pangan kepada 22 juta Penerima Bantuan Pangan, khusus hari ini kita lihat beras yang dikuasai BULOG Provinsi Jambi tadi saya liat stoknya aman,” katanya melalui keterangan resmi, Minggu (28/1/2024).
Airlangga menjelaskan, secara nasional, Perum Bulog telah menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk Program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) sebanyak 1.182.717 ton beras dan untuk Program Bantuan Pangan sebanyak 1.489.286 ton beras pada 2023.
Baca Juga
Khusus untuk Provinsi Jambi, penyaluran beras CBP tahun 2023 untuk Program SPHP sebanyak 28.297 ton beras dan Program Bantuan Pangan sebanyak 1.983 ton beras.
Selanjutnya, alokasi penyaluran bantuan pangan pada 2024 untuk Provinsi Jambi akan disalurkan kepada 204.458 PBP, dimana di Kota Jambi disalurkan bagi 27.283 PBP.
Untuk menunjang program tersebut, Airlangga mengatakan bahwa ketersediaan CBP pada Perum Bulog Provinsi Jambi masih terjaga pada level yang aman.
“Jadi bantuan pangan ini akan berlanjut sampai dengan Juni 2024, nanti akan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan,” jelas Menko Airlangga.