Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jawab Kritik Tom Lembong, Otorita Sebut 'Bukti' Investasi di IKN Menguntungkan

Kepala OIKN Bambang Susantono menjawab kritik Tom Lembong yang menilai investor ragu berinvestasi di IKN karena margin keuntungan belum jelas.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono ditemui di sela agenda Nusantara Fair 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (26/1/2024). Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono ditemui di sela agenda Nusantara Fair 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (26/1/2024). Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) optimistis geliat investasi di IKN akan terjaga dan terus menunjukkan pertumbuhan sepanjang 2024. 

Kepala OIKN Bambang Susantono menjelaskan bahwa hal itu tercermin dari ramainya investor yang telah menanamkan modalnya di IKN hingga saat ini.

Bambang pun menampik pernyataan Co-kapten Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong yang sebelumnya sempat menyebut bahwa banyak investor masih ragu menanamkan modalnya di IKN karena margin keuntungan investasi dinilai masih belum jelas.

"Kan sudah [banyak] groundbreaking, kalau sudah groundbreaking kan artinya sudah masuk ke tahapan mereka [investor] sudah menghitung profitnya seperti apa, kelayakannya seperti apa, ke depannya seperti apa. Gitu saja kalau saya sih lihat di lapangan," jelasnya saat ditemui di Nusantara Fair, Sabtu (26/1/2024).

Di samping itu, Bambang juga memastikan bahwa pangsa pasar (market size) di IKN akan terus terakselerasi seiring dengan masifnya pembangunan di bakal ibu kota baru Indonesia tersebut.

Terlebih, IKN didesain sebagai kota cerdas yang akan dilengkapi dengan smart technology dan berorientasi pada lingkungan. Dengan demikian, hal itu diyakini bakal menjadi magnet ekonomi tersendiri.

"Market size pasti akan berkembang, namanya juga ibu kota. Yang kita bangun ini kan kota, ya bukan real estat. Kotanya juga ibu kota yang kekinian, teknologinya teknologi smart and green," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pembangunan IKN diperkirakan bakal membutuhkan dana sebesar Rp466 triliun.

Dengan perincian, pembangunan yang ditanggung pemerintah melalui APBN hanya sebesar 20% atau sekitar Rp93,2 triliun. Sementara sisanya, yakni sebesar Rp372 triliun, rencananya bakal dibangun melalui sejumlah skema investasi, baik langsung maupun yang bekerja sama dengan pemerintah (KPBU). 

"Sahabat saya ini [Tom Lembong] kadang-kadang halusinasinya tingkat tinggi. Total rancangan investasi di IKN itu kurang lebih Rp500 triliun, kurang lebih ya, di mana kebijakan negara 20% itu dari APBN," kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024). 

Pada kesempatan tersebut, Bahlil juga secara tegas menampik pernyataan Tom Lembong yang menyebut bahwa pemerintah tidak bisa memberikan kepastian imbal hasil investasi di IKN kepada para calon investor. 

"Jadi sampaikan pada sahabat saya [Tom Lembong], kalau berbicara itu kadang-kadang [harus] mikir dulu, jangan bicara dulu baru mikir, nanti klasifikasinya lebih banyak," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper