Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef: Digitalisasi UMKM Luar Pulau Jawa Masih Terkendala Internet

Indef menyebut digitalisasi UMKM di luar Pulau Jawa ternyata masih terkendala dengan jaringan internet.
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Riset Continuum Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menunjukkan bahwa mayoritas UMKM di lokapasar atau marketplace berada di Pulau Jawa. Pengembangan infrastruktur internet di luar Jawa jadi kebutuhan.

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto menyebut, riset Continuum Indef terhadap 22.844 penjual di lokapasar Indonesia, ditemukan sebanyak 98,2%-nya merupakan penjual kategori UMKM. Adapun, 1,8% lainnya merupakan penjual merek besar atau toko yang berasal dari luar negeri.

"Dari temuan kita di beberapa lokapasar itu, 97,3% UMKM di lokapasar Indonesia masih dominan berada di Pulau Jawa," ujar Eko dalam diskusi publik secara virtual, Kamis (25/1/2024).

Menurut Eko, keterbatasan infrastruktur internet menjadi kendala dalam digitalisasi UMKM di luar Pulau Jawa. Padahal, potensi UMKM di luar Pulau Jawa, kata Eko, masih sangat besar.

"Pemerintah harus menyediakan infrastruktur yang memadai, khsusunya di luar Jawa, termasuk ke desa-desa," tutur Eko.

Selain itu, tantangan digitalisasi UMKM lainnya yakni mayoritas UMKM di lokapasar ternyata bukan UMKM produksi. Sebagian besar UMKM hanya menjadi penjual atas produk UMKM produksi.

"Dari UMKM yang ada di lokapasar, hanya 6,28% UMKM produksi atau 1.446 toko UMKM produksi, berbanding dengan 21.4945 toko UMKM penjual. Ini [UMKM produksi] yang perlu kita dorong untuk ditambah," jelasnya.

Meskipun mayoritas penjual di lokapasar merupakan kalangan UMKM, tapi ternyata produk non-UMKM di lokapasar lebih populer dibandingkan produk UMKM itu sendiri. Musababnya, Eko menjelaskan, produk non-UMKM diproduksi dan dipromosikan oleh perusahaan besar.

"Hal itu yang membuat produk non-UMKM lebih mudah ditemukan dibandingkan produk UMKM. Sehingga tingkat kepopuleran produk mempengaruhi. Artinya kita harus lebih mempopulerkan lagi produk UMKM," ungkapnya.

Eko menambahkan, masih banyak tugas pemerintah dalam mengoptimalkan digitalisasi UMKM. Pemerintah harus secara pro aktif memberikan informasi atau feeding tentang tren perilaku dan selera konsumen di lokapasar. Dengan begitu, UMKM diharap makin adaptif dengan perkembangan lokapasar di Indonesia dan global.

"Ini sekaligus menjadi insight bahwa tidak cukup hanya go digital terus diam, setelah go digital itu kita harus mengoptimalkannya," ucap Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper