Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta meminta pemerintah lebih realistis dalam mematok target investasi pada 2024, mengingat Indonesia tahun ini akan menghadapi Pemilu dan Pilkada serentak.
Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, kondisi bangsa dipenuhi dengan dinamika yang berdampak pada perekonomian selama tahun politik. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan bahwa aparatur sipil negara (ASN) diperbolehkan untuk ikut berkampanye.
“Pemerintah pusat harus lebih realistis lah dalam mematok target, apalagi di tahun politik ini,” kata Diana kepada Bisnis, Rabu (24/1/2024).
Di sisi lain, dia melihat banyak sektor yang masih dapat didorong untuk investasi. Misalnya, sektor energi, properti, hortikultural, manufaktur, digital, dan lainnya. Hanya saja dalam hal ini kurang fokusnya pemerintah dan sikap investor yang wait and see, menunggu hasil Pemilu, tentu menjadi tantangan tersendiri.
Jika Pemilu dapat berjalan dengan aman, Diana meyakini perekonomian nasional tidak akan mengalami kontraksi. Sebaliknya, jika muncul gonjang-ganjing selama periode ini, pertumbuhan ekonomi dipastikan terkoreksi.
Sebagai pengusaha, Diana berharap pemerintah dapat menjaga kondusifitas perpolitikan. Jangan sampai keriuhan demokrasi diisi dengan hal-hal yang membuat suasana menjadi keruh. Diana meyakini, jika Pemilu dapat berjalan dengan baik, kepercayaan investor akan semakin kuat terhadap Indonesia dan berdampak positif terhadap masuknya investasi.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia optimistis mampu mencapai target Rp1.650 triliun di 2024, meski investor cenderung wait and see menunggu hasil Pemilu 2024.
“Begitu ada perintah dari Presiden, target Rp1.650 triliun tahun ini, saya dengan tim, DPMPTSP [Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu], setelah rakor kemarin mereka katakan akan tetap, tidak melakukan penyesuaian target,” tegas Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi, Rabu (24/1/2024).
Untuk mencapai target tersebut, Bahlil menegaskan bahwa dinamika politik selama Pemilu perlu dijaga dengan baik. “Namanya politik itu pasti ada dinamika, tapi harus kita pikirkan kedewasaan agar investor yakin. Investor itu cuma dua saja, merasa aman dan trust,” ujarnya.
Dia juga menyebut, pemerintah akan terus menggenjot investasi di sektor infrastruktur dan hilirisasi. Investasi nantinya bakal diperluas pada sektor-sektor lainnya di luar sektor pertambangan.