Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja investasi diperkirakan tetap kuat meski melambat pada kuartal I/2024 dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Berdasarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan investasi meningkat pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta lapangan usaha industri pengolahan.
“Responden menginformasikan bahwa investasi digunakan untuk pembelian bibit, pupuk, pembelian/perbaikan mesin, pembangunan/renovasi gudang, serta alat dan mesin pertanian,” tulis BI dalam laporannya, dikutip Jumat (19/1/2024).
Sementara itu, investasi pada sejumlah lapangan usaha diperkirakan cenderung melambat, di antaranya administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial wajib, jasa pendidikan, serta pengadaan listrik, sejalan dengan pola musimannya.
Hasil SKDU juga menunjukkan jumlah pelaku usaha yang melakukan kegiatan investasi pada semester II/2023 lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2023 maupun semester II/2022.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan bahwa kegiatan investasi pada kuartal I/2024 diperkirakan melambat karena masih ada faktor wait and see terkait Pemilu.
Baca Juga
“Sampai ini settle, investor masih cenderung wait and see. Jadi, kalau kita lihat di tahun lalu banyak investasi yang relatif menurun karena investor masih menunggu settle dari pemerintahan berikutnya,” katanya.
Riefky mengatakan, meski kegiatan dunia usaha diperkirakan meningkat pada kuartal I/2024, tetapi investor masih menunggu kepastian terkait pemerintahan selanjutnya.
Di sisi lain, dia mengatakan bahwa kegiatan dunia usaha yang meningkat pada kuartal pertama 2024 justru akan terdorong terutama karena meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Ramadan dan Idulfitri.
“Sisi positifnya, ritel cukup terdampak positif karena ada efek musiman Ramadan dan Lebaran pada kuartal I, tentu ini akan meningkatkan aktivitas konsumsi masyarakat,” jelas Riefky.