Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate diperkirakan cenderung terbatas pada tahun ini. BI rate bakal turun sebelum atau sesudah Pemilu 2024?
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan maksimal hanya sebesar 50 basis poin (bps) pada 2024.
Hal ini menyusul kondisi perekonomian global yang belum membaik, meski suku bunga Federal Reserve atau The Fed diperkirakan turun sebanyak tiga kali hingga akhir tahun.
“Suku bunga BI mungkin turunnya hanya 25 bps hingga 50 bps meski suku bunga di the Fed turun sampai tiga kali. Belum tentu kita akan mengikuti karena kondisi eksternal yang masih belum begitu baik,” katanya kepada Bisnis, Senin (15/1/2024).
Menurut Bhima, penurunan suku bunga acuan pertama baru akan dilakukan BI setelah Pemilu 2024, yaitu paling cepat pada Maret atau Juni 2024.
Penurunan suku bunga acuan yang terbatas, lanjutnya, disebabkan oleh tekanan pada nilai tukar rupiah yang masih tinggi.
Baca Juga
Posisi cadangan devisa Indonesia yang melonjak menjadi sebesar US$146,4 miliar, tertinggi dalam 2 tahun terakhir, pun diperkirakan masih berpotensi mengalami penurunan ke depan, seiring dengan penarikan utang luar negeri swasta yang tertahan. Hal ini dinilai masih berisiko terhadap nilai tukar rupiah.
Dengan perkembangan tersebut, Bhima memperkirakan BI akan kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 16 dan 17 Januari 2024.