Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upah Naik 4%, AS Serap Tenaga Kerja Besar-besaran Akhir 2023

Amerika Serikat (AS) serap tenaga kerja lebih banyak daripada yang diperkirakan pada akhir 2023, seiring degan upah naik rata-rata 4%.
Tenaga kerja AS. Seorang pria dalam bursa kerja yang diselenggarakan oleh New Hanover NCWorks dan Dewan Pengembangan Tenaga Kerja Cape Fear di Wilmington, North Carolina, Rabu, 20 Juni 2023./Bloomberg
Tenaga kerja AS. Seorang pria dalam bursa kerja yang diselenggarakan oleh New Hanover NCWorks dan Dewan Pengembangan Tenaga Kerja Cape Fear di Wilmington, North Carolina, Rabu, 20 Juni 2023./Bloomberg

Pendapatan rata-rata per jam naik 0,4% di bulan Desember, menyamai kenaikan bulan sebelumnya. Hal ini meningkatkan kenaikan upah secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 4,1% dari 4,0% per November. 

Pertumbuhan upah ini bahkan melebihi upah rata-rata sebelum pandemi yang sebesar 3%-3,5%.

Pasar keuangan awalnya mengurangi probabilitas penurunan suku bunga bulan Maret menjadi sekitar 53% tetapi kemudian meningkatkannya menjadi sekitar 65% karena para pedagang mencerna laporan ketenagakerjaan yang beragam. 

Meski penyerapan tenaga kerja masif, tingkat pengangguran bertahan di 3,7% pada Desember 2023, hal ini dikarenakan 676.000 orang keluar dari angkatan kerja. 

Meskipun demikian, laporan tersebut mengindikasikan bahwa ekonomi terhindar dari resesi tahun lalu dan kemungkinan akan terus tumbuh hingga 2024 karena ketahanan pasar tenaga kerja mendukung belanja konsumen.

Data Tenaga Kerja Jadi Acuan The Fed

The Fed mempertahankan suku bunga kebijakannya stabil di kisaran 5,25%-5,50% hingga akhir 2023 dan telah mengisyaratkan pemangkasan suku bunga mulai 2024.

Hal tersebut tercermin dari terdapatnya peningkatan jumlah industri yang melaporkan pertumbuhan lapangan kerja pada bulan lalu, yang membantu meredakan kekhawatiran bahwa perekrutan tenaga kerja terlalu terkonsentrasi di beberapa sektor.

Dengan laporan ketenagakerjaan Desember, pemerintah AS memasukkan revisi tahunan pada data survei rumah tangga yang disesuaikan secara musiman, yang menjadi dasar tingkat pengangguran selama lima tahun terakhir.

Revisi ini hanya berdampak kecil pada tingkat pengangguran atau tingkat partisipasi angkatan kerja. Tingkat pengangguran telah meningkat dari level terendah dalam lima dekade terakhir yaitu 3,4% di bulan April di tengah masuknya orang ke dalam angkatan kerja, beberapa di antaranya terkait dengan peningkatan imigrasi.

Namun, tren ini berbalik pada bulan Desember, dengan 676.000 orang keluar dari angkatan kerja. Akibatnya, tingkat partisipasi angkatan kerja, atau proporsi orang Amerika usia kerja yang memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan, turun menjadi 62,5%. Itu adalah level terendah sejak Februari dan turun dari 62,8% di bulan November.

Baik perempuan maupun laki-laki mengalami penurunan partisipasi, yang juga terjadi pada pekerja kelahiran luar negeri dan kelahiran Amerika. Beberapa ekonom berspekulasi bahwa pensiun di akhir tahun menjadi penyebab penurunan dalam pekerjaan rumah tangga dan angkatan kerja.

"Sepertinya volatilitas bulanan mungkin telah memainkan peran, tetapi kita tidak akan tahu pasti sampai rilis bulan depan," kata kepala ekonom internasional UniCredit Bank di London, Daniel Vernazza.

Lapangan kerja rumah tangga turun 683.000. Namun, data ini sangat tidak stabil. Rasio lapangan kerja terhadap populasi turun ke level terendah dalam satu tahun di 60,1% dari 60,4% di bulan November.

Lebih banyak orang bekerja paruh waktu karena alasan ekonomi, dengan jumlah yang meningkat 217.000. Ukuran pengangguran yang lebih luas, yang mencakup orang-orang yang ingin bekerja dan mereka yang bekerja paruh waktu naik menjadi 7,1% dari 7,0% di bulan November.

"Pasar tenaga kerja tidak seketat yang Anda pikirkan. Saya masih memperkirakan bahwa the Fed akan memangkas suku bunga setidaknya beberapa kali di paruh pertama tahun ini,” kata profesor keuangan dan ekonomi di Loyola Marymount University Los Angeles Sung Won Sohn. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper