Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleidoskop 2023: Maju Mundur Investasi Asing di RI, dari Tesla hingga Foxconn

Investasi asing masih menguasai dengan total porsi 53,1% atau senilai Rp559,6 triliun dari realisasi investasi senilai Rp1.053 triliun pada kuartal III/2023.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi di Indonesia terus mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, di mana target 2023 mencapai Rp1.400 triliun. 

Hingga kuartal III/2023, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp1.053 triliun. Realisasi tersebut tercatat telah mencapai 95,7% dari target renstra Rp1.099,8 triliun dan 75,2% dari target Rp1.400 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melaporkan investasi asing masih menguasai dengan total porsi 53,1% atau senilai Rp559,6 triliun. 

Secara tahunan (year-on-year/yoy), penanaman modal asing (PMA) tumbuh 16,7%, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) tumbuh hingga 19,5%. 

Sementara dengan langkah pemerintah mendorong hilirisasi, nilai investasi untuk program tersebut mencapai 25,3% atau Rp266 triliun dari total realisasi investasi Januari-September 2023. 

Utamanya, investasi dilakukan untuk smelter nikel, tembaga, dan bauksit yang mencakup Rp151,7 triliun. Sementara investasi untuk hilirisasi baterai kendaraan listrik tercatat sejumlah Rp8,4 triliun. 

Menurut sektornya, manufaktur unggul dalam meraup investasi dengan andil 41,2% dari total realisasi secara kumulatif. 

Menurut negara, China menjadi negara kedua dengan realisasi investasi terbanyak senilai US$5,6 miliar (kurs Rp14.800 per dolar AS) setelah Singapura dengan angka mencapai US$12,1 miliar. 

2023

PMA

PMDN

Total 

Kuartal I

Rp177 triliun

Rp151,9 triliun 

Rp328,9 triliun

Kuartal II

Rp186,3 triliun

Rp163,5 triliun

Rp349,8 triliun 

Kuartal III

Rp196,2 triliun

Rp178,2 triliun 

Rp374,4 triliun 

 

Maju Mundur Investasi di RI

Tesla 

Tarik-ulur investasi oleh pemilik Tesla, Elon Musk, pada akhirnya batal dilakukan di Indonesia. Pemerintah gigit jari, nyatanya Elon Musk lebih tertarik masuk ke negara tetangga, yakni Malaysia. 

Pada Januari 2023 lalu, Tesla Inc. dikabarkan mendekati kesepakatan awal untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, seiring keinginan CEO Tesla, Elon Musk untuk memanfaatkan cadangan logam bahan baku utama baterai di Indonesia. 

Pabrik Tesla di Indonesia direncanakan memiliki kapasitas produksi 1 juta unit mobil per tahun. Hal ini sejalan dengan ambisi Tesla yang ingin semua pabriknya secara global mencapai kapasitas tersebut. 

Kemudian pada Februari, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan pihaknya hampir mendekati kesekapatan final dengan Elon Musk. 

“Kami tidak boleh buka, tetapi berjalan mungkin minggu ini atau minggu depan kami ada telephone conversation lagi mengenai final. Saya bilang mau dekat final dari perjanjian kami,” ujarnya kepada awak media di Gedung Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (2/2/2023). 

Sementara kabar mengejutkan datang dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang pada Juli mengumumkan bahwa produsen mobil listrik dari Amerika Serikat tersebut akan membukan kantor dan garasi atau showroom di Selangor. 

Menanggapi hal tersebut, Luhut menekankan bahwa Tesla lebih memprioritaskan Indonesia sebagai mitra investasi ekosistem kendaraan listrik.

Luhut menyampaikan, bos SpaceX itu memang memutuskan untuk menunda investasi di seluruh dunia, bukan hanya Indonesia, selama setahun setengah ke depan. 

Pasalnya, keputusan Tesla yang belum lama ini akan mendirikan kantor pusat regional di Malaysia pun bukan merupakan kegiatan investasi tetapi praktik jual beli mobil listrik.

Foxconn 

Kabar masuknya Hon Hai Precision Industry Co. Ltd, atau Foxconn ke Indonesia telah berlangsung sejak pertengahan 2022 lalu. 

Pada awal tahun ini, BKPM mengaku pihak Foxconn masih dalam proses negosiasi dalam konteks pencarian lahan. 

Investasi patungan bersama Gogoro, IBC, dan PT Indika Energy Tbk. (INDY) di Indonesia dengan nilai investasi US$8 miliar atau sekitar Rp114 triliun ditargetkan mampu menyerap 10.000 tenaga kerja. 

BYD 

Seperti halnya Tesla, Luhut mengungkapkan bahwa pabrikan kendaraan listrik global, seperti BYD Auto telah memfinalisasi perjanjian dengan pemerintah untuk berinvestasi di Indonesia pada awal Januari 2024. 

Presiden Joko Widodo pun telah menerima jajaran pimpinan produsen mobil listrik asal China, yakni BYD di Istana Merdeka pada 27 Oktober 2023. Meski demikian, hingga kini belum ada kepastian terkait rencana tersebut. 

CATL 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan hasil pertemuannya dengan produsen baterai terbesar asal China, yakni Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) pada awal Desember 2023. 

Dirinya menyebutkan, investasi yang dilakukan melalui joint venture tersebut akan mulai melakukan grounbreaking pada Janauri 2024 di Halmahera Timur. 

“Kunjungan saya ke China itu memastikan investasi ekosistem baterai mobil CATL. Mereka sudah mau melakukan groundbreaking pada Januari 2024,” ujarnya kepada awak media usai Rakornas Investasi 2023 di Balai Kartini, Kamis (7/12/2023).  

Menutup tahun 2023, PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) telah menyelesaikan transaksi proyek hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan listrik bersama CATL melalui HongKong CBL Limited (HKCBL), anak usaha Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL).  

Penandatanganan perjanjian jual beli atau sales purchase agreement (SPA) saham pada anak usaha Antam, PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Feni Haltim (FHT), dengan afiliasi CATL pada Kamis (28/12/2023). 

Nilai transaksi divestasi SDA-HKCBL yang akan dibayarkan secara tunai oleh HKCBL kepada Antam adalah sebesar US$416,5 juta. Dengan estimasi kurs Jisdor, Kamis (28/12/2023) Rp15.416 per dolar AS, nilai transaksi tersebut setara Rp6,420 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper