Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) aman untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 2024.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, stok beras yang dikuasai BUMN Pangan per 20 Desember 2023 sebanyak 1,26 juta ton.
Lalu, masih ada 494.000 ton stok Beras yang sedang dalam perjalanan menuju gudang-gudang Bulog serta juga sisa kuota tambahan penugasan pengadaan sebanyak 500.000 ton.
Stok yang ada tersebut, diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan nasional hingga program bantuan pangan, sampai dengan Juni 2024.
“Stok bulog dengan yang ada sekarang, yang masuk, dan kontrak, saya sudah cukup percaya diri sampai April, Mei, Juni aman. Apapun program yang dibuat Presiden cukup, apalagi kita sudah mau panen,” kata Bayu dalam diskusi Direksi Perum Bulog dengan Forum Wartawan Bulog pada Kamis (21/12/2023).
Adapun, sisa kuota tambahan penugasan pengadaan sebanyak 500.000 ton sudah terkontrak. Bayu menyebut, 500.000 ton beras yang sudah terkontrak itu berasal dari Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar.
Baca Juga
Rencanannya, impor beras tersebut mulai terealisasikan pada awal 2024, bertahap, sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.
“Kalau kita masukkan [impor beras] cepet, banyak, gudang kita penuh, dan menjadi mahal karena biaya simpan dan lainnya. Jadi, lebih baik bertahap sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Di sisi lain, Bulog terus berkomitmen untuk menyerap beras dalam negeri sebanyak-banyaknya, sesuai dengan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP).
“Kita pantau secara seksama [berapa beras dalam negeri] yang bisa kita serap dalam negeri,” pungkasnya.