Bisnis.com, JAKARTA — PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), optimis bakal melampui target penyelesaian smelter 72,46% hingga akhir tahun ini.
VP Corporate Communication Amman Mineral Kartika Octaviana mengatakan pengerjaan smelter terus diakselerasi untuk memenuhi target yang telah disepakati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut.
“Amman optimistis bahwa kami akan melampaui target tersebut,” kata Kartika saat dikonfirmasi, Selasa (19/12/2023).
Sampai saat ini, kata Kartika, perseroan masih menunggu proses verifikasi oleh pihak ketiga independen ihwal pencapaian kemajuan pembangunan smelter pada periode triwulan ke-4 tahun ini.
“Hingga saat ini proses verifikasi oleh pihak ketiga independen masih berlangsung untuk mengetahui capaian progress hingga akhir Desember 2023,” kata dia.
Di sisi lain, dia mengatakan, Amman telah menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk tahun depan. Hanya saja, dia belum dapat memerinci angka-angka spesifik ihwal rencana produksi, penjualan, sampai kuota ekspor.
Baca Juga
Dia beralasan usulan kerja itu masih dikaji otoritas mineral dan batu bara saat ini.
“Terkait RKAB prosesnya masih dilakukan review oleh pemerintah sehingga kami belum bisa menyampaikan informasi secara detail,” kata dia.
Berdasarkan verifikasi per 30 September 2023, kemajuan kontruksi smelter Amman telah mencapai 67,1% atau 100,15% dari target yang ditetapkan pada periode itu di level 66,9%.
Selanjutnya, untuk kemajuan proyek precious metal refinery (PMR) telah mencapai 65,4% atau 94,8% dari target yang diputuskan Kementerian ESDM di level 68,9%.