Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Asean dan Jepang menjadi bagian dari solusi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Dia menjelaskan bahwa Asean dan Jepang sepakat menetapkan tiga cara untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.
"Membangun kolaborasi yang inklusif, termasuk implementasi Asean Outlook on the Indo Pacific; kemudian Penghormatan Aturan Hukum Internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma Kawasan; serta terus memperkuat Sentralitas Asean, termasuk dalam penyelesaian isu Myanmar, melalui mekanisme Troika," katanya, saat Press Briefing, pada Minggu (17/12/2023) malam.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Jepang menekankan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta demografi penduduk muda yang besar, akan sia-sia apabila stabilitas dan perdamaian tidak terjaga.
Selain itu, Jokowi juga menekankan kemitraan Asean-Jepang juga harus berorientasi ke masa depan membangun kemitraan generasi baru untuk menjadi jangkar bagi kemakmuran, perdamaian dan stabilitas kawasan.
Adapun dalam KTT Asean-Jepang, Indonesia menjadi Chair pada pembahasan agenda Partners for Co-Creation.
Baca Juga
Agenda tersebut lebih banyak menyoroti penguatan kerja sama untuk membangun kawasan yang lebih resilien, stabil dan mapan dari sisi ekonomi.
Retno mengatakan Presiden Jokowi akan menghadiri Asia Zero Economy Community (AZEC) Leaders Meeting, dan juga melakukan pertemuan dalam bentuk pertemuan makan siang dengan kalangan bisnis Jepang, pada hari ini, Senin (18/12/2023).
Selain itu, Jokowi juga akan melakukan courtesy call kepada Kaisar Jepang, bersama para pemimpin Asean lainnya.
Seperti diketahui, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang akan berlangsung pada 16-18 Desember 2023.
Presiden Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Jepang dalam kunjungannya itu, pada 17 Desember 2023.
"KTT Asean-Jepang pada tanggal 17 Desember diselenggarakan dalam 50 tahun kemitraan Asean Jepang. Presiden RI akan menjadi Co-chair bersama dengan Perdana Menteri Jepang," ujarnya.