Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengungkap mayoritas portofolio investasi badan tersebut berada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengungkapkan bahwa investasi pada SBSN porsinya bahkan mencapai 75%.
“Portofolio investasi 75% dalam bentuk Surat Berharga Syariah Negara dalamnya termasuk direct investment,” ungkap Fadlul dalam Pengarahan Presiden Joko Widodo pada Raker dan Milad ke-6 BPKH di Istana Negara, Selasa (12/12/2023).
Sementara 25% lainnya, Fadlul mengatakan investasinya dalam bentuk penempatan deposito di perbankan syariah Indonesia Adapun dana kelolaan haji BPKH sampai Oktober 2023 realisasinya mencapai 163,31 triliun atau 98,38% dari target. Adapun, nilai manfaat sudah mencapai Rp9,16 triliun atau 91,45% dari target per Oktober 2023.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut mengapresiasi pengelolaan dana haji yang 75% di antaranya diinvestasikan di SBSN.
“Jangan sampai seperti yang lain-lain, [dananya] diinvestasikan di saham, yang sahamnya kemudian ‘digoreng-goreng’ jadi hilang uangnya. Ingat [kasus] Jiwasraya, selalu saya ingatkan agar jangan sampai berkasus seperti itu,” kata Jokowi.
Baca Juga
Di sisi lain, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya terhadap pembentukan anak perusahaan investasi, BPKH Limited. Kepala Negara berharap kehadiran anak perusahaan investasi itu dapat mendorong efisiensi dana umat dan justru tak menambah panjang birokrasi yang ada sehingga semua dapat dikelola secara profesional.
Selain itu, Jokowi juga meminta BPKH untuk tidak hanya fokus menambal kekurangan biaya jamaah yang berangkat, tetapi juga nilai manfaat yang lebih besar bagi jamaah yang menunggu antrean panjang dengan tetap memperhatikan keberlanjutan keuangan haji yang dikelola.
“Kalau bisa [BPKH berkontribusi] pada pengembangan ekonomi syariah yang juga baik, karena potensinya masih besar, baik di sektor keuangan, industri halal, dan lainnya. Saya yakin BPKH bisa menjalankan tugasnya dengan penuh amanah dan tanggung jawab,” pungkas Jokowi.