Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura akan memberikan bantuan tunai langsung (BLT) kepada masyarakat dengan nominal hingga 800 dolar Singapura atau sekitar Rp9,3 juta per orang.
Hal tersebut dituturkan oleh Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong lewat unggahan Instagram resmi miliknya. Adapun, BLT tersebut diberikan untuk meringankan tantangan yang dihadapi masyarakatnya untuk melewati masa sulit akibat inflasi atau kenaikan harga secara signifikan di Negeri Singa.
“Saya tahu banyak dari Anda yang prihatin dengan biaya hidup dan tekanan harga. Itulah mengapa pemerintah telah meluncurkan lebih banyak bantuan untuk mendukung Anda melewati masa sulit ini,” ujar Lawrence Wong dikutip, Senin (11/12/20230).
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa masyarakat Singapura tidak perlu mengajukan permohonan untuk mendapatkan BLT inflasi. Pasalnya, uang tunai akan langsung ditransfer ke rekening bank masing-masing orang. Nantinya, setiap warga Singapura dewasa akan mendapatkan bantuan tunai hingga 800 dollar Singapura.
“Kami berharap ini akan membantu Anda melewati masa sulit ini,” imbuhnya.
Secara rinci, kelompok berpenghasilan tinggi akan mendapatkan sebesar 200 dollar Singapura atau sekitar Rp2,3 juta. Berikutnya, kelompok berpenghasilan menengah akan mendapatkan sebesar 500 dollar Singapura atau sekitar Rp5,8 juta. Lalu, kelompok yang berpenghasilan rendah akan mendapatkan jumlah maksimum 800 dollar Singapura per orang, atau sebesar Rp9,3 juta.
Baca Juga
“Akan ada lebih banyak bantuan yang akan datang mulai tahun depan dan seterusnya termasuk voucher Community Development Council (CDC), utilitas, potongan harga, dan lainnya,” terangnya.
Mengutip dari Channel News Asia, Senin (11/12) semua warga Singapura akan mendapatkan antara 200 dollar Singapura-800 dollar Singapura pada Desember 2023 ini berdasarkan Paket Jaminan.
Paket tersebut pertama kali diumumkan pada Anggaran 2020 untuk membantu mengimbangi biaya tambahan pajak barang dan jasa (GST). Pembayaran ini dicairkan selama lima tahun, dari 2022-2026.
Adapun, semua warga Singapura yang berusia 21 tahun ke atas pada tahun 2024 memenuhi syarat, terlepas dari jumlah properti yang dimiliki.
Dalam Anggaran 2023, Wong juga menuturkan bahwa pemerintah akan meningkatkan Paket Jaminan untuk memperhitungkan inflasi yang lebih tinggi dan memberikan dukungan tambahan satu kali kepada masyarakat Singapura untuk mengatasi biaya hidup yang mendesak.
“Peningkatan ini memastikan bahwa Paket Jaminan akan terus mengimbangi pengeluaran GST tambahan untuk sebagian besar rumah tangga di Singapura setidaknya selama lima tahun, dengan kompensasi sekitar sepuluh tahun untuk rumah tangga berpenghasilan rendah,” terang Kementerian Keuangan.