Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Batasi Angkutan Barang Melintas di Jalan Tol Selama Nataru

Pemerintah bakal membatasi perjalanan angkutan barang hingga 180 jam selama periode libur Natal 2023 dan Tahun baru 2024.
Kondisi lalu lintas di Jalan Tol Layang MBZ saat arus mudik lebaran 2023 - Dok. Jasa Marga.
Kondisi lalu lintas di Jalan Tol Layang MBZ saat arus mudik lebaran 2023 - Dok. Jasa Marga.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah bakal membatasi perjalanan angkutan barang di jalan tol hingga 180 jam selama periode libur Natal 2023 dan Tahun baru 2024 guna menjaga kelancaran lalu lintas.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Subakti Syukur mengatakan, rencana pembatasan angkutan barang di jalan tol itu telah dibahas dalam rapat bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

Subakti menyebut pembatasan itu direncanakan bakal diberlakukan pada 22 Desember-24 Desember 2023, 26 Desember-27 Desember 2023, 29 Desember-30 Desember 2023 dan 1 Januari-2 Januari 2024.

Adapun, jenis angkutan barang yang bakal kena pembatasan operasional saat Nataru, yakni jenis kendaraan barang dengan sumbu 3 ke atas. Aturan itu bakal berlaku di beberapa ruas jalan tol.

"Jadi total seluruhnya adalah 180 jam pembatasan yang akan dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama tiga pihak yang nanti akan ditandatangani oleh Dirhubdat, Kakorlantas, dan Dirjen Bina Marga," ujar Subakti dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR-RI, Senin (4/12/2023).

Jasa Marga memprediksi volume lalu lintas keluar Jakarta pada 8 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024 atau selama 18 hari periode Nataru mencapai 2,8 juta kendaraan atau naik 14,25% atau 409.000 kendaraan dibandingkan dengan kondisi normal.

Subakti menyebut angka prediksi tersebut naik hanya 1,8% jika dibadingkan dengan periode Nataru 2022. 

"Sedangkan dibandingkan dengan lebaran kenaikannya sebesar 29% dari normal jadi masih jauh di bawah," tuturnya.

Lebih lanjut, Subakti menyebut volume lalu lintas mudik diprediksi akan terjadi pada H-3 Natal yaitu sebanyak 195.193 kendaraan di 4 gerbang utama, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa. Volume kendaraan di gerbang tol tersebut naik 19,4% dari normal.

Berdasarkan hasil Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub diprediksi akan ada peningkatan pemudik secara nasional pada momentum Nataru, yaitu naik 143% pada 2022 sebanyak 44 juta orang.

Subakti memaparkan, untuk Jabodetabek naik 44% atau 14 juta orang dan tujuan mudik terbanyak ke Jawa Timur 26%, Jateng 21%, Jawa Barat 15%.

Subakti menuturkan jalur darat masih menjadi pilihan utama pemudik, dengan prediksi 33% atau 4,94 juta orang dan prediksi ini secara total yang akan melintas di Jalan Tol Trans Jawa sejumlah 32%, Tol Cipularang 19%, Tol Jagorawi 15%, dan Jakarta-Merak 7%," bebernya.

"Khusus untuk Km 66 Jakarta-Cikampek dipertemuan lalu lintas menuju Trans Jawa dan Bandung puncak mudik naik 40% dari normal atau menjadi 110.000 kendaraan dan ini pun masih jauh lebih kecil dibanding dengan lebaran," imbuhnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan ihwal pembatasan angkutan barang selama Nataru belum diputuskan. Aturan itu masih dalam pembahasan antar pemerintah.

"Nanti akan keluar SKB sama Kepolisian Kakrolantas dan PUPR sama seperti waktu lebaran juga gitu. Nanti akan dijadikan SKB, kalau sudah pasti akan diumumkan," ujar Adita saat ditemui usai Rapat Koordinasi Angkutan Laut Nataru, Selasa (5/12/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper