Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tok! Pemerintah Perpanjang Masa Evaluasi Aturan DHE SDA

Menko Airlangga Hartarto mengatakan perpanjangan masa evaluasi DHE SDA diputuskan untuk menampung masukan dari para pelaku usaha terkait beleid tersebut.
Ilustrasi devisa hasil ekspor (DHE) dalam mata uang dolar AS./ Freepik
Ilustrasi devisa hasil ekspor (DHE) dalam mata uang dolar AS./ Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa evaluasi atas implementasi Peraturan Pemerintah No. 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan Pengolahan Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto perpanjangan masa evaluasi diputuskan untuk menampung masukan dari para pelaku usaha terkait beleid tersebut.

Keputusan telah ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (1/12/2023). Di sisi lain, Airlangga menyampaikan bahwa PP No. 36/2023 telah terimplementasi dengan baik dan memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi.

“Compliance-nya [terhadap PP 36/2023] sudah bagus. Yang tidak comply hanya 1%. Tapi tiga bulan kita pantau lagi, kita sosialisasi lagi ke pelaku usaha,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (1/12/2023).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyampaikan bahwa peningkatan ekspor SDA sejak Juli 2023 yang meningkat telah diikuti dengan kenaikan incoming pada rekening khusus (reksus). Hal ini berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan.

Susiwijono mengatakan penerimaan DHE SDA pada reksus turut mendorong peningkatan penyaluran kredit valas bank dan dana pihak ketiga (DPK) valas bank, sejalan dengan penempatan DHE ke deposito valas bank. 

Tercatat, penerimaan DHE SDA pada Agustus 2023 mencapai US$10,5 miliar, kemudian pada September 2023 turun tipis menjadi US$9 miliar, dan pada Oktober 2023 kembali naik menjadi US$10,2 miliar. 

Sementar itu, nilai devisa yang ditempatkan mencapai US$2,7 miliar pada Agustus 2023, US$2,3 miliar pada September 2023, dan US$2,9 miliar pada Oktober 2023.

“Harusnya persentase penempatan sebesar 30% dari nilai penerimaan, namun saat ini kisarannya telah berada di angka 25-29%,” jelas Susiwijono.

Dia menambahkan sektor pertambangan menjadi penyumbang terbesar penerimaan DHE SDA dengan pangsa sekitar 59% hingga 72%, diikuti dengan sektor perkebunan dengan pangsa sekitar 25% hingga 37%. Sementara kontribusi sektor kehutanan dan perikanan relatif kecil.

Perpindahan penempatan DHE SDA yang awalnya di reksus pun, kini sudah dialihkan ke deposito valas dan TD valas DHE. 

Sejak Agustus 2023, imbuh Susiwijono, berbagai instrumen penempatan yang disiapkan BI telah berpengaruh secara langsung bagi cadangan devisa.

Realisasi Devisa Hasil Ekspor (DHE)
Bulan Penerimaan DHE SDA DHE yang di Tempatkan di dalam Negeri

Agustus 2023

US$10,5 miliar US$2,7 miliar

September 2023

US$9 miliar US$2,3 miliar

Oktober 2023

US$10,2 miliar US$2,9 miliar

Sumber: Kemenko Perekonomian RI, diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper