Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah melakukan penyesuaian harga rokok eceran sejak 2023 dan akan kembali naik pada 2024 mendatang. Berapa kisaran harga rokok Marlboro hingga Sampoerna mulai tahun depan?
Ketetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 191/2022 tentang Perubahan Kedua atas PMK 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) berupa sigaret, cerutu, rokok daun atau klobot, dan tembakau iris.
Melalui beleid ini, tarif CHT atau cukai rokok naik rata-rata 10% pada pada 2023 dan 2024.
“Untuk tarif cukai 2024 tidak ada revisi masih berbasis pada PMK 2022 yang telah ditetapkan. Kami akan melaksanakan penyesuaian tarif cukai secara multiyear, yaitu 2023-2024, ini menjadi basis,” ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani, dikutip Kamis (30/11/2023).
Golongan sigaret kretek mesin (SKM) I dan II rata-rata naik antara 11,5 persen—11,75 persen, sigaret putih mesin (SPM) I dan II naik sekitar 11 persen, serta sigaret kretek tangan (SKT) rata-rata 5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa pedagang tidak boleh menjual lebih rendah dari batasan harga jual yang telah ditetapkan dalam beleid ini.
"Harga jual eceran yang ditetapkan kembali tidak boleh lebih rendah dari batasan harga jual eceran per batang atau gram yang masih berlaku dan tidak boleh lebih rendah dari batasan harga jual eceran minimum sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan lampiran II peraturan menteri ini," dikutip dari Pasal II aturan tersebut seperti dikutip Kamis (30/11/2023).
Realisasi Cukai Hasil Tembakau
Mengacu pada penerapan tarif cukai rokok tahun ini, hingga Oktober 2023 pemerintah berhasil mengantongi pendapatan dari CHT senilai Rp163,2 triliun atau mencapai 70,2% dari target.
Meski demikian, nyatanya kinerja CHT mengalami penurunan 4,3% (year-to-date/ytd).
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kenaikan tarif cukai membuat produksi rokok terkoreksi. Penurunan produksi terutama terjadi di rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) golongan I, karena tarif cukainya yang naik lebih tinggi.
"Itu memang mengalami penurunan dari sisi jumlah produksinya, karena kenaikan tarifnya cukup tinggi," katanya.
Adapun untuk 2024, Sri Mulyani membidik pendapatan dari hasil tembakau ini di angka Rp230,4 triliun.
Berikut daftar harga jual rokok eceran per batang atau per gram untuk hasil tembakau buatan dalam negeri per 1 Januari 2024
Daftar Harga Rokok
Daftar Harga Rokok Eceran per batang atau gram |
2023 | 2024 |
Jenis | Harga | Cukai | Harga | Cukai |
SKM I | paling rendah Rp2.055 | Rp1.101 | paling rendah Rp2.260 | Rp1.231 |
SKM II | paling rendah Rp1.255 | Rp669 | paling rendah Rp1.380 | Rp746 |
SPM I | paling rendah Rp2.165 | Rp1.193 | paling rendah Rp2.380 | Rp1.336 |
SPM II | paling rendah Rp1.295 | Rp710 | paling rendah Rp1.465 | Rp794 |
SKT I | lebih dari Rp1.800 | Rp461 dan Rp361 | lebih dari Rp1.980 | Rp483 dan Rp378 |
SKT II | paling rendah Rp720 | Rp214 | paling rendah Rp865 | Rp223 |
SKT III | paling rendah Rp605 | Rp118 | paling rendah Rp725 | Rp122 |
SKTF | paling rendah Rp2.055 | Rp1.101 | paling rendah Rp2.260 | Rp1.231 |
KLM I | paling rendah Rp860 | Rp461 | paling rendah Rp950 | Rp483 |
KLM II | paling rendah Rp200 | Rp25 | paling rendah Rp200 | Rp25 |
Sumber: PMK No. 191/2022, diolah