Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp123,51 triliun kepada 2,7 juta debitur per Oktober 2023.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan terdapat penurunan target KUR 2023 yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI dari sebelumnya Rp270 triliun menjadi Rp194,4 triliun, sehingga sampai dengan akhir Oktober 2023 BRI telah menyalurkan 63% dari target.
“Penyaluran KUR BRI tersebut baru tersalurkan dengan signifikan setelah pedoman dan perangkat kebijakan penyaluran KUR terbit pada awal September 2023,” ujarnya pada Bisnis, Rabu (22/11/2023).
Secara nasional, pemerintah pun melakukan revisi penurunan target penyaluran KUR dari Rp450 triliun menjadi Rp297 triliun. Apabila dibandingkan dengan 2022, target KUR nasional mencapai Rp373 triliun dengan realisasi penyaluran KUR nasional di Rp365 triliun
Dalam menyalurkan KUR, BRI tetap memegang prinsip kehati-hatian dan asas prudential banking karena KUR bukan merupakan hibah/bantuan dan KUR merupakan kredit.
Adapun, sumber dana KUR 100% berasal dari dana bank atau menggunakan dana perbankan yang bersumber pada penghimpunan dana masyarakat, sehingga penyaluran KUR harus dapat dipertanggungjawabkan dan harus tetap dijaga kualitas kredit-nya.
Baca Juga
Keberpihakan BRI terhadap UMKM tidak hanya dicerminkan dari penyaluran KUR semata, hal tersebut terbukti bahwa penyaluran kredit UMKM BRI yang tumbuh dobel digit sebesar 11,01%, dari semula Rp935,86 triliun di akhir kuartal III/2022 menjadi Rp1.038,90 triliun di akhir kuartal III/2023.
“Dengan demikian porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,06% dari total kredit BRI,” ujar Supari.
Bahkan khusus untuk portofolio Kupedes BRI (Kredit Mikro Komersial) hingga akhir September 2023 tercatat mencapai sebesar Rp201,4 triliun atau tumbuh 57,5% yoy, dengan jumlah peminjam sebanyak 4,5 juta debitur atau meningkat 71,6% yoy.