Bisnis.com, JAKARTA - Minyak mentah sekitar 26.000 barel diperkirakan telah mengalami kebocoran dan tumpah ke Teluk Meksiko di lepas pantai Louisiana. Jumlah ini setara dengan dua kolam renang ukuran Olimpiade.
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/11/2023) kebocoran tersebut ditemukan pada Kamis pagi (16/11) pada waktu setempat. Kejadian ini mendorong Main Pass untuk menutup jalurnya yang mengangkut minyak mentah dari ladang-ladang di Teluk Meksiko ke pantai.
Adapun, berita mengenai tumpahan ini memicu lonjakan harga minyak Heavy Louisiana Sweet yang diproduksi di daerah tersebut.
Menurut Link Data Services, pada Senin (20/11) harga minyak diperdagangkan pada premi US$2,70 terhadap patokan minyak West Texas Intermediate (WTI), premi tertinggi sejak Agustus 2023.
Penjaga pantai Amerika Serikat (AS) sendiri masih berusaha untuk menemukan sumber kebocoran minyak. Kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh terus mensurvei jalur pipa yang dioperasikan oleh Main Pass Oil Gathering Company (MPOG) yang dekat dengan lokasi kebocoran, yakni di dekat Plaquemines Parish, sebelah tenggara New Orleans.
Kapal-kapal skimming, atau kapal yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan sampah di perairan, bekerja untuk mengambil kembali minyak di permukaan.
Baca Juga
Mengutip Reuters, penjaga pantai menuturkan bahwa sejauh ini tidak ada laporan korban cedera atau dampak terhadap garis pantai.
“Tim penerbangan mengamati minyak yang terlihat pada hari Jumat bergerak ke barat daya menjauhi pantai Louisiana,” jelasnya, ketika upaya pemulihan minyak terus berlanjut dan perangkat bawah air mengamati pipa untuk menemukan sumber kebocoran.
Third Coast Infrastructure, yakni pemilik MPOG, pada Jumat (17/11) menolak berkomentar dan merujuk pertanyaan ke Penjaga Pantai.
Di lain sisi, kabar ini terjadi ketika munculnya spekulasi bahwa Arab Saudi dan sekutunya mungkin akan memperdalam pemangkasan produksi ketika mereka berkumpul pada 26 November 2023.
Kemudian, minyak mentah AS juga menunjukkan tanda-tanda pasokan yang berlebih dalam struktur pasar bearish yang disebut contango.
Sementara itu, terdapat pandangan yang berbeda dari sisi suplai dan permintaan pada minyak mentah. Badan Energi Internasional (IEA) melihat permintaan melebihi pasokan sekitar 900.000 barel per hari, sedangkan OPEC memperkirakan kekurangan 3 juta barel per harinya.