Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan dokumen Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (Comprehensive Investment and Policy Plan/CIPP) untuk pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.
Peluncuran ini dilakukan pemerintah Indonesia bersama dengan International Partners Group (IPG), yang dipimpin bersama oleh Amerika Serikat (AS) dan Jepang serta beranggotakan delapan negara lainnya
Mengutip dari keterangan resmi kedutaan besar AS untuk Indonesia, Selasa (21/11/23) CIPP, yang merupakan peta jalan pemerintah Indonesia dan IPG untuk mencapai tujuan dalam Pernyataan Bersama JETP, telah diluncurkan hari ini di Jakarta.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyambut peluncuran ini. Ia mengungkapkan bahwa Jepang dan AS akan terus memimpin JETP.
“Jepang akan terus memimpin JETP ini bersama Amerika, melalui koordinasi dengan negara-negara mitra lainnya, untuk mendukung transisi dekarbonisasi Indonesia yang realistis namun ambisius, dengan tetap menghormati kepemilikan negara oleh Indonesia,” jelasnya.
Kuasa Usaha, Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael F. Kleine, juga menuturkan bahwa Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif JETP Indonesia juga dinilai hal yang penting.
Baca Juga
"Peta jalan Indonesia untuk mengurangi emisi karbon - Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif JETP Indonesia - merupakan tonggak penting yang menunjukkan kepemimpinan Indonesia untuk mencapai titik nol di sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050 dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh energi terbarukan,” tuturnya.
Adapun, negara lainnya yang meliputi Kanada, Denmark, Uni Eropa, Republik Federal Jerman, Republik Prancis, Norwegia, Republik Italia, dan Britania Raya dan Irlandia Utara bersama-sama menyambut baik peluncuran tersebut.
Lewat Pernyataan Bersama, Indonesia memiliki komitmen dalam membatasi emisi, mempercepat pengembangan energi terbarukan dan target mencapai emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan pada 2050.
CIPP merupakan hasil dari upaya keras selama setahun, yang mencakup memetakan jalur teknis sektor ketenagalistrikan di Indonesia, merekomendasikan perubahan kebijakan yang diperlukan dan menguraikan rencana transisi yang adil.
Adapun, CIPP juga berperan sebagai dasar untuk mendorong pendanaan JETP senilai $20 miliar untuk proyek dan prioritas transisi energi Indonesia.
IPG berkomitmen untuk memobilisasi pendanaan sebesar US$10 miliar dan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) berkomitmen untuk memobilisasi dan memfasilitasi pembiayaan tambahan sebesar US$10 miliar.
Paket pendanaan sebesar US$20 miliar akan dicairkan melalui berbagai mekanisme, termasuk melalui hibah, pinjaman konsesi dan non-konsesi, serta investasi dan jaminan. Pendanaan dari IPG akan difokuskan pada mendukung prioritas dan proyek yang diidentifikasi dalam CIPP.
Sebagai langkah selanjutnya, pemerintah Indonesia dan IPG, didukung oleh Sekretariat JETP, akan terus bekerja sama untuk menerapkan CIPP.
Upaya gabungan ini dirancang untuk membantu mengkatalisasi investasi tambahan dalam transisi energi di Indonesia dan mendorong peningkatan sektor energi terbarukan di Indonesia.