Bisnis.com, JAKARTA - Vale Canada Limited beserta grupnya di PT Vale Indonesia Tbk. disebut telah sepakat untuk melepas 14% sahamnya kepada holding pertambangan pelat merah, MIND ID.
Dengan keputusan itu, MIND ID akan menggenggam saham mayoritas dari sebelumnya dikuasai oleh Vale Canada Limited.
Adapun, dalam struktur kepemilikan saham INCO saat ini mayoritas masih dikuasai oleh Vale Canada Limited sebesar 43,79%, MIND ID sebesar 20%, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%, sedangkan kepemilikan publik sebesar 20,38%.
Divestasi yang dilakukan oleh Vale Canada akan membuat porsi kepemilikan saham emiten dengan kode INCO itu akan dikuasai oleh MIND ID sebesar 34%.
Kendati akan memegang porsi mayoritas, pengendalian utama INCO masih belum menemukan titik cerah antara Vale Canada dengan MIND ID.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menilai, porsi 34% MIND ID nantinya bakal tidak signifikan untuk menentukan kebijakan perseroan lantaran kesepakatan konsolidasi atau voting antara VCL dan SMM lewat perjanjian block voting agreement.
Baca Juga
Dengan demikian, posisi MIND ID selepas divestasi rampung bakal lemah saat pengambilan keputusan strategis menyangkut kebijakan operasi hingga finansial perusahaan tambang tersebut.
Pasalnya, lewat tambahan saham itu MIND ID hanya dapat menambah kuota perwakilan pada dewan komisaris INCO nantinya. Hendi menegaskan holding hulu tambang pelat merah tidak dapat mengendalikan keputusan strategis seperti penentuan proyek hilirisasi, struktur pendanaan, maupun pembagian dividen kepada pemegang saham.
Hendi menuturkan, untuk mengambil momentum proses divestasi saham itu, pihaknya meminta seluruh perjanjian pemegang saham (shareholder’s agreement), investor rights agreement, termasuk ketentuan block voting agreement antara Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) untuk diamandemen ulang sebelum negosiasi sisa kewajiban divestasi INCO berlanjut.
“Kami berketetapan merombak ketentuan dalam shareholder’s agreement, investor rights agreement, termasuk ketentuan block voting agreement yang berpotensi menghambat pengembangan ke depan,” katanya.
Dalam perkembangan yang terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan bahwa terdapat sebuah kemajuan dalam diskusi masalah pengendali utama INCO setelah proses divestasi.
Arifin mengatakan, terkait dengan manajemen yang terdapat di INCO masih akan dilakukan secara bersama. Namun, untuk pengambilan keputusan berdasarkan komisaris.
“Sekarang ada kemajuan, jadi manajemennya itu bersama tapi keputusan akhir oleh Komisaris,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (10/11/2023).
Namun, terkait dengan pemegang saham pengendali Arifin tidak menjawab secara spesifik bahwa BUMN pertambangan ini akan memegang saham pengendali.
Arifin hanya mengatakan bahwa MIND ID saat ini menjadi pemegang saham mayoritas.
“Saham yang tergede siapa? Nah itu,” ujarnya.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia mengonfirmasi bahwa kemungkinan saham yang akan didivestasi Vale ke MIND ID sebesar 14%.
Dia mengamini bahwa MIND ID tengah mempertimbangkan besaran porsi saham yang akan dilepas PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dalam divestasi peralihan status kontrak karya masih dinegosiasikan.
Menurutnya, dalam rapat internal pada Rabu (8/11/2023) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Bahlil menjabarkan bahwa secara prinsip perpanjangan operasi Vale sudah disetujui oleh Kepala Negara
"Teknisnya, termasuk di dalamnya adalah saham penambahan 34%, kan saham publiknya kan 20% sudah di-list di publik. Jadi kemungkinan BUMN dapat tambahan 34%. Jadi kalau diakumulasikan sama seperti 54%. Kemungkinan, kemungkinan [divestasi] di 14% ya, sekarang kan saham MIND ID 20% ya," tuturnya.