Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan sedikit mengungkap alasan di balik tidak dicantumkannya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam visi-misi.
Anies mengaku apabila terpilih nanti pihaknya akan fokus untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor perumahan guna menekan angka backlog yang mencapai 12,7 juta rumah.
"Kami fokuskan perumahan rakyat dulu," tuturnya singkat saat ditanya mengenai pembangunan proyek IKN, di Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Sebagaimana diketahui, kata kunci "IKN" tidak ditemukan dalam rincian visi misi capres-cawapres Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Hanya saja, pasangan ini menetapkan Kalimantan akan menjadi salah satu dari 8 sayap kemajuan yang bakal fokus dikembangkan untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah.
Namun, Capres-Cawapres yang diusung oleh 3 partai, yakni Nasdem, PKB, dan PKS ini berkomitmen untuk menjadikan Kalimantan sebagai tonggak ekonomi hijau sekaligus menjadi beranda Indonesia yang maju dan asri.
Baca Juga
Dalam laporannya, Anies-Cak Imin nantinya akan membangun sejumlah industri padat karya hingga akan mengintegrasikan transportasi di Kalimantan mulai dari pengadaan infrastruktur kereta hingga keterjangkauan transportasi udara dan laut.
"Menjadikan Kalimantan Lumbung Energi Terbarukan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, pemanfaatan sawit untuk PLTBm (biomassa), pengembangan PLTS, dan program lainnya," dalam visi-misi pasangan "Amin" itu.
Menanggapi hal tersebut, sebelumnya Kepala Otorita IKN (OIKN), Bambang Susantono, menegaskan bahwa pihaknya optimistis pemerintah tetap akan menjalankan amanah dari Undang-undang No.3/2022 tentang Ibu Kota Negara.
“Kami di sini bekerja secara profesional, teknokrat semua, sehingga kita menjalankan amanah dari Undang-undang IKN,” kata Bambang beberapa waktu lalu.
Bambang turut menegaskan, keberlanjutan program pembangunan IKN merupakan amanah dari UU IKN. Apalagi, harapan dari aturan tersebut adalah menjadikan IKN sebagai salah satu tonggak transformasi Indonesia dalam Visi Indonesia Emas 2045.