Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Pemerintah Berpotensi Naik, Ekonomi RI Diramal Tumbuh 5,2% Akhir 2023

Ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2023 dengan didukung oleh konsumsi pemerintah.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,94% pada kuartal III/2023, melambat dari kuartal II/2023 yang mencapai 5,17% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga pada kuartal III/2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,1% yoy, kembali ke arah yang lebih stabil dibandingkan dengan lonjakan sebesar 5,2% pada kuartal II/2023.

Sementara itu, belanja pemerintah mengalami kontraksi sebesar -3,8% yoy dan berdampak negatif sebesar -0,3 persen poin terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Lebih lanjut, investasi menunjukkan lonjakan yang kuat dengan pertumbuhan sebesar 5,8% yoy pada kuartal III/2023, menandai peningkatan yang signifikan dari pertumbuhan 4,6% yoy pada kuartal sebelumnya. 

Peningkatan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) ini terutama didorong oleh investasi pemerintah, terutama pada proyek-proyek yang terkait dengan ibu kota dan proyek strategis lainnya.

Menurut Faiz, jika melihat perkembangan secara sektoral, terjadi perlambatan di sektor tersier setelah mengalami lonjakan pada kuartal II/2023, yang meliputi sektor transportasi, pergudangan, dan perdagangan. 

Sebaliknya, sektor manufaktur dan konstruksi dinilai memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

“Sektor manufaktur menunjukkan kinerja yang solid, dengan pertumbuhan yoy sebesar 5,2%, meningkat dari 4,9% pada kuartal II/2023, menggarisbawahi ketahanannya dalam merespons konsumsi rumah tangga yang kuat,” katanya, Senin (6/11/2023).

Meski tingkat pertumbuhan utama termoderasi, Faiz mengatakan bahwa komponen-komponen yang menopang perekonomian tetap kuat. 

“Konsumsi rumah tangga dan investasi keduanya mempertahankan pertumbuhan yang kuat di kuartal III/2023, melampaui angka 5,0% bahkan setelah musim liburan,” jelasnya.

Dia memperkirakan, liburan akhir tahun akan menstimulasi belanja masyarakat dan berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Selain itu, belanja pemerintah diperkirakan meningkat pada kuartal IV/2023, untuk mencapai target penyerapan anggaran. 

“Secara keseluruhan, kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2023 dan pertumbuhan 4,9% yoy untuk tahun depan,” kata Faiz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper