Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah 7 Tahun, PM Australia akan Bertemu Xi Jinping di China

PM Australia Anthony Albanese akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Beijing, China.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-3 Asean-Australia bersama di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan pada Kamis (7/9/2023). Media Center KTT Asean 2023
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-3 Asean-Australia bersama di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan pada Kamis (7/9/2023). Media Center KTT Asean 2023

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan menjadi pemimpin Australia pertama yang bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di China, setelah lebih dari 7 tahun terakhir absen.

Pertemuan yang digelar pada Senin (6/11/2023) tersebut sekaligus menandai pemulihan hubungan diplomatik yang cepat antara Australia dan China.

Dilansir dari Bloomberg, Albanese terbang ke Beijing pada Minggu (5/11/2023) setelah memulai kunjungan bersejarahnya di Shanghai, di mana ia menghadiri Pameran Impor Internasional China. Dalam kesempatan tersebut, Albanese juga menyampaikan pidato yang memuji "hubungan yang matang" antara kedua negara.

Duduk di samping Perdana Menteri China Li Qiang di Shanghai, Albanese berjanji untuk terus bekerja sama dengan Negeri Tirai Bambu.

"Ini adalah kepentingan kita semua untuk memiliki hubungan di mana ada dialog," katanya.

Pameran impor ini memiliki arti khusus bagi Albanese, karena Australia masih menunggu pencabutan pembatasan perdagangan atas sejumlah produk pertanian, termasuk anggur, daging sapi, dan lobster batu. Beijing memberlakukan tindakan perdagangan hukuman pada titik terendah dalam hubungan pada 2020, setelah Perdana Menteri Australia saat itu, Scott Morrison, menyerukan penyelidikan atas asal-usul Covid-19, yang membuat marah Partai Komunis.

Albanese mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa dia ingin melihat semua pembatasan yang tersisa dicabut, untuk memungkinkan perdagangan mengalir normal kembali.

"Kami ingin melihat China dapat memperoleh manfaat dari hal tersebut dan kami juga ingin melihat bisnis Australia memperoleh manfaatnya," ujar Albanese.

Sebelum melakukan perjalanan ke China, Albanese mengunjungi Washington, di mana Presiden Joe Biden memperingatkan pemimpin Australia itu untuk "mempercayai, tetapi memverifikasi" apa pun yang dikatakan Beijing kepadanya selama perjalanan.

Pembicaraan Senin (6/11/2023) akan menjadi pertemuan kedua antara Albanese dan Xi Jinping, setelah mereka duduk bersama di sela-sela pertemuan G20 di Indonesia pada November 2022. Pemimpin Australia itu akan berada di China hingga 7 November 2023, setelah itu ia akan terbang ke Kepulauan Cook untuk menghadiri Forum Kepulauan Pasifik.

Hubungan antara Australia dan China telah membaik sejak terpilihnya pemerintahan Partai Buruh kiri-tengah pada bulan Mei 2022. Pertemuan tingkat menteri tingkat tinggi dimulai kembali dan pembatasan impor batu bara, kayu, dan jelai Australia telah dicabut.

Menjelang kunjungan perdana menteri, China membebaskan jurnalis Australia Cheng Lei yang telah ditahan selama lebih dari tiga tahun.

Namun warga Australia lainnya, penulis Yang Hengjun, masih ditahan setelah ditangkap pada tahun 2019. Keluarganya telah meminta Albanese untuk memperjuangkan pembebasannya di tengah kekhawatiran seputar kesehatannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper