Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target 1,4 Miliar Pergerakan Wisnus 2023 Sulit Dicapai, Ini Biang Keroknya

Kemenparekraf merevisi target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2023 dari yang semula 1,2 miliar - 1,4 miliar menjadi 1 miliar.
Wisatawan menikmati suasana matahari terbenam di Pantai Kuta, Bali, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Rachman
Wisatawan menikmati suasana matahari terbenam di Pantai Kuta, Bali, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengaku tidak mudah untuk mencapai target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 1,2 miliar - 1,4 miliar hingga akhir 2023.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menyampaikan, hingga akhir 2023 pihaknya optimistis dapat mencapai 1 miliar pergerakan wisnus.

“Kami pastikan sendiri bahwa memang untuk mencapai 1,2 miliar-1,4 miliar sangat berat. Oleh karena itu, kami di Kemenparekraf optimis kita akan capai dulu 1 miliar [pergerakan wisnus],” kata Vinsensius dalam konferensi pers di Kantor Kemenparekraf, Senin (6/11/2023).

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuat Kemenparekraf sukar mencapai target tersebut. Di antaranya, kondisi ekonomi nasional serta daya beli masyarakat yang belum pulih 100% pascapandemi Covid-19. 

Selain itu, jumlah penerbangan yang belum pulih ke frekuensi prapandemi juga turut menjadi penghambat tercapainya target pergerakan wisnus di angka 1,2 miliar - 1,4 miliar pada tahun ini.

“Jadi saat-saat tertentu, saat-saat libur, [masyarakat] kesulitan juga untuk mendapatkan tiket pesawat. Bahkan juga di saat-saat tertentu harga tiket masih sangat mahal untuk penerbangan domestik,” ujarnya.

Vinsensius mengatakan, nantinya pencapaian tahun ini akan dievaluasi guna menentukan langkah dan strategi yang tepat untuk mencapai target-target di sektor parekraf. Adapun, pada tahun depan Kemenparekraf kembali menargetkan pergerakan wisnus di kisaran 1,2 miliar - 1,4 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan jumlah perjalanan wisnus hingga September 2023 baru mencapai 626,09 juta. Meski telah melampaui level prapandemi atau 2019, jumlah tersebut masih jauh di bawah target yang ditetapkan Kemenparekraf.

“Lebih tinggi 18,67% dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19 pada periode Januari hingga September 2019,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Rabu (1/11/2023).

Pada periode yang sama di 2019, jumlah perjalanan wisman tercatat sebanyak 527,59 juta. Jumlah perjalanan wisnus turun drastis akibat pandemi Covid-19 pada 2020, di mana kala itu hanya tercatat sebanyak 370,28 juta perjalanan.

Pemulihan jumlah wisnus mulai terlihat di tahun berikutnya. Pada 2021, jumlah kunjungan meningkat 12,35% menjadi 416 juta perjalanan, dan kembali meningkat di 2022.

Pada 2022, jumlah wisnus tercatat mencapai 555,01 juta perjalanan, dan meningkat 12,81% pada Januari-September 2023. Dibandingkan selama 5 tahun terakhir, Pudji menyebut bahwa  jumlah perjalanan wisnus hingga September 2023 ini merupakan yang tertinggi dibandingkan periode yang sama di  2019-2022.

Sementara itu secara bulanan, perjalanan yang dilakukan oleh wisnus mencapai 60,15 juta perjalanan atau sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 58,68 juta perjalanan.

Pada kuartal III/2023 ini, jumlah perjalanan wisnus tertinggi terjadi pada Juli 2023 sebanyak 73,69 juta perjalanan. Hal ini didorong oleh periode liburan sekolah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper