Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Sales Gas Madura Strait Tembus 250 MMscfd, Terbesar di Jatim

Produksi sales gas Blok Madura Strait menjadi yang tertinggi di Jatim dan Jateng.
Fasilitas terapung Husky--CNOOC Madura Limited, yang  mengolah minyak dan gas bumi dari pengeboran lepas pantai/Bisnis-Sepudin Zuhri
Fasilitas terapung Husky--CNOOC Madura Limited, yang mengolah minyak dan gas bumi dari pengeboran lepas pantai/Bisnis-Sepudin Zuhri

Bisnis.com, JAKARTA — Operator Wilayah Kerja (WK) Madura Strait, Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) mencatat produksi sales gas saat ini berada di level 250 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). 

Catatan produksi gas terjual itu menjadi torehan tertinggi untuk lapangan migas di Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

“Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M [MDA-MBH], dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30% dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur,” kata WHP Superintendent Lapangan BD Redhata Rangkuti seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (3/11/2023).

Produksi Lapangan BD didukung oleh tiga fasilitas utama, yaitu Anjungan Sumur Lepas Pantai (offshore Wellhead Platform/WHP), Gas Metering Station (GMS) yang terletak di dekat kota Pasuruan, dan fasilitas Produksi Terapung, Penyimpanan, dan Pembongkaran (Floating Production, Storage, and Offloading/FPSO) yang dioperasikan oleh pihak ke-3 dengan skema kontrak. 

Produksi dari Lapangan BD terdiri atas gas asam dan beracun H2S sekitar 4.500 ppm dari WHP yang kemudian diolah di FPSO untuk menghasilkan sweet gas untuk dijual ke pembeli gas dan produk samping dari gas asam yang kemudian diubah menjadi belerang cair (molten sulphur) di FPSO, gas tersebut juga mengalami proses pemisahan untuk menghasilkan kondensat yang kemudian secara berkala ditransfer ke kapal tanker (condensate offtake). 

Dari FPSO sales gas yang sudah memenuhi spesifikasi akan dikirim ke GMS melalui pipa gas bawah laut sepanjang kurang lebih 53 km dari BD Field Offshore ke GMS Pasuruan. Total kapasitas produksi dari lapangan ini sekitar 120 MMscfd dan 6.000 barel kondensat per hari (bcpd). Sedangkan untuk sales gas, berdasarkan data per 31 Oktober 2023 ialah sebesar 110 MMscfd.

Sementara itu, untuk lapangan 2M (MBH dan MDA), kapasitas produksi gasnya sebesar 125 MMscfd dengan sales gas mencapai 121 MMscfd. Kemudian, untuk lapangan MAC kapasitas produksi gas sebesar 23 MMscfd dan sales gas mencapai 19 MMscfd berdasarkan data per 31 Oktober 2023.

“Kami berharap melalui 3 lapangan yang ada dapat mendorong pertumbuhan berbagai industri di Jawa Timur dalam menyerap potensi suplai gas dari HCML,” kata Redhata.

Selain sebagai pemasok gas bumi, HCML juga berhasil mengolah residu gas bumi menjadi produk belerang cair. Lapangan BD merupakan fasilitas lepas pantai pertama di Asia yang menghasilkan belerang cair dan melakukan pembongkaran belerang cair, setelah melakukan pemuatan sulfur cair untuk pertama kali pada 2017. 

“FPSO di lapangan BD HCML memiliki teknologi gas treatment unit, gas dehydration, condensate stabilization dan sulfur recovery unit yang merupakan FPSO pertama dengan sulfur recovery unit,” kata dia.

Untuk rencana ke depan, HCML saat ini tengah mengembangkan dua lapangan baru, yakni Lapangan MDK yang dijadwalkan onstream pada kuartal III/2024 dan Lapangan MBF yang saat ini tengah memasuki tahap front end engineering design (FEED) untuk selanjutnya menuju tahap pengajuan POD (plan of development) yang rencananya akan onstream pada  kuartal 4 tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper