Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Pertimbangan Jokowi Tunjuk China Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Ada tiga pertimbangan dari Presiden Indonesia, Joko Widodo, untuk kembali memercayakan proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya kepada China.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) meninjau salah satu gerbong Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat uji coba rute Bandung-Jakarta, Rabu (13/9/2023). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) meninjau salah satu gerbong Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat uji coba rute Bandung-Jakarta, Rabu (13/9/2023). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

Bisnis.com, SOLO - Ada tiga pertimbangan dari Presiden Indonesia, Joko Widodo, untuk kembali memercayakan proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya kepada China.

Hal tersebut disampaikan oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, melalui unggahan di Instagram pribadinya pada Minggu, 29 Oktober 2023 kemarin.

Dalam video tersebut, Luhut memberikan bocoran bahwa proyek kereta cepat Indonesia yang akan dilanjutkan dari Jakarta-Surabaya akan kembali digarap oleh China.

Luhut mengatakan bahwa ini adalah proyek di bawah kepemimpinan Jokowi di mana dirinya hanya bertindak sebagai pelaksana.

"Saya hanya pelaksana saja kok," katanya.

Dalam keterangannya, Luhut mengatakan bahwa Indonesia dan Jokowi punya setidaknya tiga pertimbangan mengapa proyek kereta cepat kembali dipercayakan kepada China.

Pertama, Luhut menegaskan bahwa bunga pinjaman yang diberikan China jauh lebih murah ketimbang bank-bak negara lain.

"Pak Jokowi mau kereta cepat Jakarta-Surabaya diterusin. Tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan, malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan banyak negara lainnya," ujar Luhut dalam unggahan video di akun media sosial Instagram miliknya @luhut.pandjaitan.

Kemudian alasan kedua adalah soal pengalaman. Indonesia sebelumnya telah memercayakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada China, jadi secara kerjasama keduanya sudah punya trackrecord.

Sementara alasan ketiga adalah teknologi dari China yang dipandang Luhut cukup baik dan tidak kalah dari teknologi Eropa.

"Teknologi kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have a problem anymore," ujar Luhut.

Seperti diketahui, Kereta Cepat yang semula hanya melayani perjalanan Jakarta-Bandung rencananya akan diteruskan sampai ke Kertajati-Solo-Jogja-Surabaya.

Dengan begitu interkoneksi dari barat ke timur Pulau Jawa dapat dijangkau dengan transportasi buatan China itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper