Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Babak Baru Perebutan Saham Vale, Ambisi MIND ID Kandas?

Nasib kelanjutan sisa kewajiban divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) tinggal menunggu keputusan final dari Kementerian BUMN.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Kinerja Keuangan dan Produksi

PT Vale Indonesia tbk Tbk. (INCO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih per kuartal III/2023 seiring dengan peningkatan produksi.

INCO membukukan pendapatan US$937,89 juta atau sekitar Rp14,52 triliun (estimasi kurs Jisdor Rp15.487 per dolar AS) per kuartal III/2023. Pendapatan INCO naik 7,33% dari US$873,77 juta per September 2022.

Beban pokok pendapatan US$650,99 juta, naik dari sebelumnya US$614,69 juta. Namun, laba bruto masih naik per September 2023 menjadi US$286,90 juta dari sebelumnya US$259,08 juta.

Salah satu beban ialah peningkatan konsumsi bahan bakar seperti High Sulphur Fuel Oil (HSFO) yang naik menjadi 1,25 miliar barel per kuartal III/2023 dari sebelumnya 880.724 barel. Namun, harga HSFO turun menjadi US$80,82 per barel dari sebelumnya US$89,61 per barel.

INCO membukukan laba bersih US$221,08 jut atau sekitar Rp3,42 triliun per September 2023. Laba tersebut naik 31,29% dari US$168,38 juta per September 2022.

Selain itu, selama kuartal III/2023, PT Vale telah menginvestasikan belanja modal sebesar US$65,7 juta, meningkat dari US$60,8 juta yang dikeluarkan pada kuartal II/2023. Peningkatan ini terutama dialokasikan untuk belanja modal keberlanjutan dan pertumbuhan.

"Meskipun terdapat pengeluaran yang lebih tinggi, Perseroan tetap mampu mengelola kas secara hati-hati dan melaporkan saldo kas dan setara kas sebesar US$768,4 juta pada 30 September 2023, naik dari US$719,9 juta pada 30 Juni 2023," papar Chief Financial Officer INCO Bernardus Irmanto dalam siaran pers, Jumat (27/10/2023).

Dari sisi penjualan, INCO menjual nikel dalam matte 50.435 ton pada Januari-September 2023, naik dari 44.347 ton per September 2022. Namun, harga realisasi penjualan turun menjadi US$18.596 per ton per September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$19.703 ton.

Sementara itu, INCO mencatatkan pertumbuhan produksi nikel 18% sepanjang Januari-September 2023. INCO pun optimistis mencapai target produksi 70.000 ton tahun ini.

Febriny Eddy, CEO dan Presiden Direktur INCO, menyampaikan pada kuartal III/2023, perseroan memproduksi nikel dalam matte sejumlah 17.953 ton, naik dari kuartal II/2023 sebanyak 16.922 ton, dan kuartal III/2022 sebesar 17.513 ton. Sepanjang 9 bulan 2023, INCO memproduksi nikel dalam matte 51.644 ton, naik 18% dari 43.907 ton per September 2022.

"Hasil positif pertumbuhan produsi ini berkaitan dengan strategi pemeliharaan operasional yang telah diterapkan sebelumnya," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (17/10/2023).

Kegiatan pemeliharaan skala besar berhasil diselesaikan INCO pada semester I/2023. Febriany menambahkan, dengan keandalan aset perseroan, produksi INCO pun naik secara 6% secara kuartalan pada kuartal III/2023.

Adapun, peningkatan produksi nikel 18% sepanjang 9 bulan 2023 didukung kembali beroperasinya Furnace 4 ke performa optimal setelah menjalani pembangunan kembali pada 2022.

"INCO tetap optimis untuk mencapai target produksi setahun penuh pada tahun 2023, yaitu sekitar 70.000 ton," jelas Febriany. (Haffiyan)

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper