Bisnis.com, JAKARTA — Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud Md menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) pada sistem kelistrikan nasional mencapai 25% hingga 30% pada 2029.
Target itu tertuang dalam lembaran Visi dan Misi Menuju Indonesia Unggul yang sudah disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Kamis (19/10/2023).
“Pemanfaatan EBT sebagai generator pembaharuan yang potensinya sekitar 3.700 GW [gigawatt] secara bertahap untuk kebutuhan energi dalam negeri sehingga porsi EBT di dalam bauran energi menjadi 25%-30% hingga 2029,” seperti dilihat dari lembaran itu, Jumat (27/10/2023).
Selain itu, Ganjar-Mahfud berencana untuk mendorong pembentukan desa mandiri energi untuk meningkatkan bauran energi nasional.
“Desa mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis EBT untuk memasok kebutuhan energinya sehingga menjadi bagian dari gugus penghijauan ekonomi Indonesia,” tulis Ganjar-Mahfud.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berencana menambah porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dalam revisi rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) hingga mencapai 62 gigawatt (GW).
Baca Juga
Porsi itu mengambil 75 persen dari total penambahan pembangkit listrik baru yang dirancang dalam revisi RUPTL. Adapun, rancangan usaha penyediaan listrik anyar itu bakal berlaku hingga 2040 mendatang.
“Kita sudah punya rencana yang cukup ambisius ya 20,9 GW [RUPTL saat ini] akan ditingkatkan lagi menjadi totalnya 62 GW,” kata EVP of Energy Transition and Sustainability PLN Kamia Handayani kepada Bisnis, Rabu (27/9/2023).
Rencananya, target ambius penyediaan sumber setrum bersih itu dominan berasal dari pembangkit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan porsi mencapai 34 GW.