Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top! Ekonomi AS Melesat 4,9% pada Kuartal III/2023, Tertinggi Sejak Akhir 2021

Produk Domestik Bruto (PDB) AS melonjak 4,9 persen pada kuartal III/2023, jauh di atas ekspektasi para ekonom.
Warga Amerika Serikat (AS) berbelanja di salah satu supermarket./Bloomberg
Warga Amerika Serikat (AS) berbelanja di salah satu supermarket./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat melesat pada kuartal III/2023 dengan laju tercepat sejak kuartal IV/2021.

Berdasarkan data pemerintah AS yang dirilis Kamis, (26/10/2023), produk domestik bruto (PDB) AS meningkat 4,9% pada kuartal III/2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan PDB ini berada di atas proyeksi pasar yang memperkirakan PDB tumbuh 4,3% dan jauh lebih tinggi dari pertumbuhan PDB kuartal II/2023 sebesar 2,1%,

Peningkatan PDB riil mencerminkan peningkatan belanja konsumen, investasi inventaris swasta, ekspor, belanja pemerintah negara bagian dan lokal, belanja pemerintah federal, dan investasi tetap residensial yang sebagian diimbangi oleh penurunan investasi tetap nonresidensial.

Adapun berdasarkan survei Bloomberg kepada para ekonom, PDB diperkirakan tumbuh sebesar 4,5% yoy.

“Konsumen AS telah mengejutkan sebagian besar prediksi, termasuk prediksi Federal Reserve, yang hampir memperkirakan konsumen AS akan melunak, namun ternyata tidak,” jelas CEO InterContinental Hotels Group, Elie Maalouf, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/10/23). 

Krisis ekonomi ini dapat kabar baik bagi Presiden Joe Biden untuk meyakinkan masyarakatnya. Namun, hal ini menimbulkan sedikit kebingungan bagi Ketua The Fed Jerome Powell.

Diketahui bahwa pasar tenaga kerja yang kuat masih mendorong pengeluaran konsumen dan aktivitas bisnis semakin meningkat.

"[Tanda-tanda tambahan dari pertumbuhan yang tetap kuat] dapat menempatkan kemajuan lebih lanjut pada inflasi dalam risiko dan memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut,” jelas Powell pada pekan lalu.

Selain itu, Powell juga memberikan isyarat bahwa pembuat kebijakan mungkin menjaga suku bunga tetap stabil, sambil membuka kemungkinan adanya kenaikan lain di masa depan. 

"Dia mungkin tidak akan memiliki banyak kesabaran jika angka pertumbuhan tidak segera mereda," jelas Ekonom Utama JPMorgan Chase & Co. Bruce Kasman.

Di lain sisi, Powell mencatat bahwa para ekonom umumnya memperkirakan pertumbuhan melambat pada kuartal IV/2023 dan setelah kuartal III/2024 yang dinilai sangat kuat. 

Namun banyak dari mereka, termasuk yang berada di The Fed, tidak menyadari ketahanan perekonomian dalam menghadapi kenaikan suku bunga yang berulang kali dilakukan oleh bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper