Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memproyeksi kebutuhan baja akan meningkat seiring dengan massifnya pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengungkapkan, hal tersebut dapat menjadi ajang bagi produsen baja nasional dan BUMN untuk menunjukkan kualitas produksi, pekerjaan dan sinergi dalam proses pembangunan di lapangan.
Selain itu, jasa logistik pelabuhan dan produk baja nasional ke depan juga harus semakin dapat kepercayaan agar bisa bersaing secara sehat.
“Semakin masifnya pembangunan IKN saat ini tentunya akan semakin membutuhkan produk baja dan jasa penunjangnya,” ujar Iwan dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (19/10/2023).
Terkait dengan pasokan baja ke IKN, Iwan menjelaskan, perlu adanya konsolidasi sehingga barang yang dikirimkan tidak hanya berupa lonjoran batang baja secara utuh tapi sebisa mungkin sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa langsung dirakit dan dipasang ketika sampai di tempat proyek pembangunan.
Oleh karena itu, Kementerian PUPR baru saja menandatangani Nota Kesepahaman antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan PT Karya Logistik Nusantara tentang Kerja Sama Penyediaan Produk Baja dan Jasa Penunjangnya Dalam Rangka Pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara pada Rabu (18/10/2023).
Baca Juga
“Kementerian PUPR juga mendorong penerapan revolusi konstruksi dengan konsep pembangunan yang meminimalisir sampah konstruksi atau minimum waste construction. Jadi sebisa mungkin nantinya baja yang dipasok harus sudah siap untuk dipasang,” ujarnya.
Iwan juga menambahkan, pada akhir tahun ini pembangunan IKN akan semakin masif mengingat sudah banyak proyek pemerintah dan investor yang mulai melaksanakan groundbreaking di IKN.
“Pemerintah telah melaksanakan pembangunan IKN berupa infrastruktur dasar dan prasarana dasar, dan pusat pemerintahan. Jangan maknai pembangunan IKN sebagai proyek semata tapi bagaimana visi besar pemerintah ke depan untuk kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan Indonesia sehingga bisa bersaing dengan bangsa maju lainnya,” pungkas Iwan.
Sebagai informasi, salah satu institusi swasta yang diketahui bakal menggelar groundbreaking pada awal November 2023 mendatang yakni RS Mayapada Hospital milik konglomerat Dato' Sri Tahir dengan total nilai investasi mencapai Rp500 miliar.
Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir, juga menargetkan pembangunan dapat dirampungkan pada April 2024 dan Rumah Sakit dapat dioperasikan pada Juli 2024 mendatang. Kemudian, akan groundbreaking dalam waktu dekat yakni PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) hingga Jakarta Internasional School (JIS).