Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat akan memperketat langkah-langkah pembatasan akses China ke teknologi semikonduktor dan peralatan pembuatan chip semikonduktor.
Melansir Bloomberg, Senin (16/10/2023), pengetatan pembatasan yang diumumkan Oktober tahun lalu ini bertujuan untuk mencegah China, yang menjadi saingan geopolitik AS, mengembangkan teknologi canggih yang dapat memberikan keunggulan militer.
Aturan baru ini bertujuan untuk menyempurnakan dan menutup celah dari pembatasan tahun lalu, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.
Menurut sumber yang mengetahui rencana ini, AS akan menambahkan perusahaan-perusahaan desain chip China ke dalam daftar pembatasan perdagangan, memaksa produsen luar negeri untuk mendapatkan lisensi AS untuk memenuhi pesanan dari perusahaan-perusahaan tersebut.
AS juga akan memperkuat kontrol dalam menjual peralatan pembuatan chip canggih dan chip grafis ke perusahaan-perusahaan China.
Perusahaan-perusahaan teknologi AS mulai dari Nvidia Corp. hingga Applied Materials Inc. telah mengalami kerugian ratusan juta dolar akibat kehilangan pesanan sejak pembatasan awal diumumkan tahun lalu.
Baca Juga
Para investor telah menyatakan kekhawatirannya bahwa eskalasi kebuntuan perdagangan akan semakin membebani pendapatan perusahaan-perusahaan AS tersebut karena China adalah pasar terbesar untuk semikonduktor, komputer pribadi, dan ponsel pintar.
Pemerintah juga akan memberlakukan pemeriksaan tambahan terhadap perusahaan-perusahaan China yang berusaha menghindari pembatasan spesifik negara dengan mengalihkan pengiriman dan produksi ke tempat lain.
Secara khusus, peraturan tersebut akan terus membatasi pengiriman chip tertentu ke anak perusahaan dan afiliasi perusahaan China di luar negeri, dan mulai mewajibkan lisensi untuk mengekspor teknologi yang dilarang ke negara-negara yang dapat digunakan sebagai perantara.
Pengetatan pembatasan ini akan dipublikasikan awal pekan ini, menurut sumber yang mengetahui pembahasan internal tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional menolak berkomentar, demikian pula juru bicara Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan.
Pembatasan ini menjadi langkah agresif oleh AS untuk membatasi kemampuan teknologi China, karena chip canggih, terutama yang memiliki aplikasi militer, telah menjadi medan persaingan geopolitik utama antara Washington dan Beijing.
China telah menentang pembatasan tersebut dan mempercepat investasi dalam membangun kemampuan domestiknya sendiri.