Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut pengembangan desa wisata memerlukan kolaborasi dengan pihak lain.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Martini Mohamad Paham menuturkan pentingnya kerja sama berbagai pihak berbentuk kolaboraksi pentahelix, melibatkan 5 komponen, mulai dari kalangan akademisi, bisnis/industri, pemerintah, komunitas, serta media.
"Mengembangkan potensi desa wisata tidak bisa sendiri,” tutur perempuan yang akrab disapa Diah saat membuka Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Bantul, Yogyakarta, dikutip Sabtu (14/10/2023).
Dia menuturkan desa wisata di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Magelang di wilayah Borobudur Yogyakarta Prambanan (BYP) menjadi lokasi terakhir kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0.
Adapun, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0, menjadi bagian dalam rangkaian besar Program Kampanye Sadar Wisata 5.0, yang telah dilaksanakan di 155 Desa Wisata di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), mulai dari wilayah Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.
Lebih lanjut, Diah mengatakan, desa-desa yang menjadi tempat pelaksanaan program lokasi Sosialisasi Sadar Wisata 5.0, adalah desa-desa wisata terpilih.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo memaparkan, dalam pengembangan pariwisata, dibutuhkan spirit untuk saling memperkuat dan menghidupkan satu sama lain, tanpa mengenal batas wilayah.
“Pariwisata bisa dikatakan itu sukses kalau dapat menyejahterakan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf dalam peningkatan sumber daya manusia di bidang pariwisata.
"Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri, menjawab keinginan serta kebutuhan spesifik dari para wisatawan," katanya.
Desa wisata menjadi unggulan dalam pencapaian target terciptanya 4,4 juta lapangan kerja pada 2024, juga dalam menopang target 8,5 juta kunjungan wisman dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara.