Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Upaya Kemenparekraf Digitalisasi Desa Wisata

Kemenparekraf melakukan upaya digitalisasi desa wisata melalui kerja sama dengan Atourin.
Pemandangan sunrise dari Desa Wisata Karangrejo, Borobudur. /jadesta.com
Pemandangan sunrise dari Desa Wisata Karangrejo, Borobudur. /jadesta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) gencar melakukan digitalisasi desa wisata agar bisa bersaing secara global.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono mengatakan upaya digitalisasi dan pemasaran desa wisata tersebut menggandeng PT Atourin Teknologi Nusantara melalui program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi).

"Kerja sama ini merupakan bagian dari program Beti Dewi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan desa wisata dalam memasarkan paket wisata dan produk kreatif lokal desa wisata," katanya dalam siaran pers, dikutip Sabtu (2/9/2023).

Dia menjelaskan Beti Dewi adalah tindak lanjut dari program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang merupakan ajang apresiasi bagi desa-desa wisata terbaik di Indonesia, yang diselenggarakan sejak 2021.

Kolaborasi tersebut untuk merespons perubahan paradigma wisatawan pascapandemi Covid-19 yang makin tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata yang aman dan nyaman, salah satunya adalah desa wisata.

Dia mengatakan kerja sama tersebut bakal melakukan beberapa kegiatan aktivasi pemasaran, antara lain melalui kegiatan pendampingan perluasan pasar desa wisata, dan promosi paket wisata desa melalui program Ayo ke Desa.

Kegiatan pendampingan perluasan desa wisata, lanjutnya, telah dilakukan di dua kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yaitu di kawasan DPSP Borobudur dan sekitarnya pada 20-21 Juli 2023, dan di kawasan DPSP Mandalika dan sekitarnya pada 8-9 Agustus 2023.

Dia berharap kerja sama ini dapat mendukung program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dengan target 1,2 - 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada 2023, serta mendukung pemulihan ekonomi nasional dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif hingga akhir 2024.

Sementara itu, CEO Atourin Benarivo Triadi Putra menuturkan program ini bertujuan untuk mengajak wisatawan bepergian ke desa wisata dan dapat menopang perekonomian desa.

"Produk wisata desa wisata yang dipasarkan melalui platform Atourin bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas, dan mendapatkan dukungan pendampingan dari tim khusus untuk optimalisasi pemasaran," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper