Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan portofolio raksasa migas Italia, Eni di hamparan Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur bakal menghidupkan kembali Kilang Gas Alam Cair (LNG) Bontang sampai fasilitas maksimal 5 train.
Seperti diketahui, Eni saat ini memegang konsesi untuk Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, Lapangan Merakses, Blok East Sepinggan dan beberapa lapangan pengembangan yang terhimpun di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan temuan cadangan gas baru dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Blok North Ganal milik Eni bakal dialirkan untuk fasilitas Kilang Bontang nantinya. Selanjutnya, produksi gas bagian utara dari Blok IDD, seperti Rapak dan Ganal, bakal digabungkan dengan Blok Muara Bakau untuk dialirkan ke kilang yang sama.
“Sekarang kan Kilang Bontang jalan 2 train, targetnya sekarang masih kasar akan dijalankan 5 train, yang ketiga siap untuk jalan, untuk 2 train lagi tunggu satu tahun lagi untuk jalan,” kata Dwi saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Seperti diketahui saat ini, Eni tengah mematangkan proposal pembagian Blok IDD ke dalam dua wilayah operasi, sisi utara dan selatan, pada revisi rencana pengembangan atau plan of development (PoD).
Langkah ini sebagai upaya integrasi beberapa aset mereka pada konsesi Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau dan Lapangan Merakes, Blok East Sepinggan.
Baca Juga
Wilayah operasi selatan nantinya akan diintegrasikan dengan Lapangan Maha-2 untuk memasok gas pada Floating Production Unit (FPU) Jangkrik milik Eni.
Sementara itu, pada sisi utara nantinya bakal digabungkan dengan Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan yang belakangan menunjukkan keberhasilan pengembangan Eni yang besar di portofolio aset lepas pantai Kalimantan Timur tersebut.
“Dua lapangan IDD yang di Selatan akan terhubung ke Jangkrik memperpanjang umur Jangkrik, yang Utara termasuk Geng North dan Rapak akan terhubung akan bangun sendiri bersama-sama menuju Bontang,” kata dia.
Berdasarkan catatan SKK Migas, proyek IDD berpotensi untuk menghasilkan gas hingga 844 MMscfd dan minyak di posisi 27.000 bopd. Rencananya, proyek itu ditarget onstream pada kuartal IV/2027.
Proyek IDD yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur merupakan proyek pengembangan lima lapangan gas di laut dalam di kedalaman antara 975 m—1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.
Dengan biaya investasi yang diperkirakan mencapai US$6,98 miliar, pengembangan proyek IDD dilakukan dengan dua tahapan pekerjaan, yaitu pengembangan Lapangan Bangka dengan 2 sumur yang dihubungkan ke fasilitas terapung West Seno (FPU) pada tahap I, serta pengembangan Gendalo Gehem (G-G) pada tahap II, yaitu pengembangan Lapangan Gehem, Gandang, Gendalo dan Maha dengan 26 sumur ke 2 unit FPU baru.
Dari lapangan-lapangan yang ada, hanya Lapangan Bangka saja yang telah diproduksikan secara komersial pada 17 Agustus 2016.
Sejauh ini, Chevron, bekas pengelola Blok IDD sebelum diambilalih Eni, telah merevisi PoD karena adanya kenaikan nilai investasi dari US$6,9 miliar pada 2007 menjadi US$12 miliar pada 2014. Pada proposal terakhir yang diajukan akhir 2015, nilai investasinya US$9 miliar dengan asumsi kredit investasi di atas 100%.